Setiap siswa datang ke sekolah dengan membawa keunikan dan keragaman yang melekat pada diri mereka masing-masing [1]. Keberagaman ini mencakup berbagai aspek yang mempengaruhi cara siswa menerima, memproses, dan menerapkan konsep matematika yang diajarkan. Salah satu aspek penting adalah gaya belajar. Beberapa siswa memiliki gaya belajar visual, yang lebih mudah memahami konsep melalui grafik, diagram, dan presentasi visual. Ada pula siswa dengan gaya belajar auditori, yang belajar lebih baik melalui penjelasan verbal, diskusi, atau mendengarkan penjelasan guru. Sementara itu, siswa dengan gaya belajar kinestetik cenderung lebih paham ketika belajar melalui aktivitas fisik, manipulasi objek, atau simulasi langsung [2].
KEMBALI KE ARTIKEL