Desa Giyomnong yang terletak di dataran tinggi tidak memungkinkan untuk ditanami padi, oleh karena itu karena kesadaran masyarakat akan kebutuhan pangan sehari-hari mereka mengonsumsi singkong yang biasanya di buat leye. Leye berbentuk butiran kecil seperti beras dengan warna cokelat bening tanpa berbau dan mampu bertahan hingga lama. Komoditas paling utama di Desa Giyombong adalah Singkong dengan luas lahan adalah 161 ha dan rata-rata sekali panen mencapai 9,5 kuintal/ha atau total keseluruhan 1.545,6 kuintal dalam sekali panen, dengan sifat panen satu tahun sekali, tepatnya 9 bulan sekali panen. Jumlah rumah tangga di Desa Giyombong adalah 323 rumah tangga, dengan rata-rata 4,78 kuintal/panen setiap rumah tangga mampu untuk mencukupi pangan secara keseluruhan dan keberlanjutan. Jenis singkong yang di tanam di kebun ada empat jenis yaitu singkong jawa randu, singkong ketan, singkong jawa putih dan singkong jawa ireng. Masing-masing jenis singkong tersebut tidak semuanya bisa dibuat menjadi leye dan kualitasnya berbeda-beda. Seperti singkong jawa randu adalah jenis singkong yang sangat cocok untuk diolah menjadi leye dengan warna khas agak kekuningan bersih. Singkong ketan tidak dapat diolah menjadi leye melainkan diolah menjadi makanan tradisional gethuk lindri, sedangkan hasil leye yang terbuat dari singkong jawa putih dan jawa ireng hasilnya berwarna putih bersih tapi rasanya kurang enak dari pada leye yang terbuat dari singkong jawa randu.