Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Diversifikas Pangan: Belajar dari Pola Kelembagaan di Desa Giyombong, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo

26 April 2013   17:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:33 773 1
Desa Giyombong merupakan salah satu desa di Kabupaten Purworejo yang secara administratif berada di Provinsi Jawa Tengah. Desa ini terletak di dataran tinggi yang dikelilingi lereng pegunungan dengan ketinggian sekitar 800 – 1.300 meter diatas permukaan air laut. Letak Desa Giyombong yang berada di ujung Kecamatan Bruno yang langsung berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo masuk dalam lingkup letak astronomis Kecamatan Bruno yang berada pada 1090 57’ 11” BT dan 070 36’ 11” LS. Secara topografis Desa Giyombong merupakan daerah iklim tropis basah rata-rata suhu keseharian dengan suhu antara 19 0C – 25 0C dengan rata-rata tingkat kelembaban 73%. Luas wilayah Desa Giyombong sekitar 1.133.000 m2 (113,3 ha), yang terdiri dari 4 wilayah (komunal) yaitu Giyombong Lor, Giyombong Kidul, Kaligede dan Mentasari.Desa Giyombong terdiri dari 4 RW dan 12 RT dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 323 keluarga.

Desa Giyomnong yang terletak di dataran tinggi tidak memungkinkan untuk ditanami padi, oleh karena itu karena kesadaran masyarakat akan kebutuhan pangan sehari-hari mereka mengonsumsi singkong yang biasanya di buat leye. Leye berbentuk butiran kecil seperti beras dengan warna cokelat bening tanpa berbau dan mampu bertahan hingga lama. Komoditas paling utama di Desa Giyombong adalah Singkong dengan luas lahan adalah 161 ha dan rata-rata sekali panen mencapai 9,5 kuintal/ha atau total keseluruhan 1.545,6 kuintal dalam sekali panen, dengan sifat panen satu tahun sekali, tepatnya 9 bulan sekali panen. Jumlah rumah tangga di Desa Giyombong adalah 323 rumah tangga, dengan rata-rata 4,78 kuintal/panen setiap rumah tangga mampu untuk mencukupi pangan secara keseluruhan dan keberlanjutan. Jenis singkong yang di tanam di kebun ada empat jenis yaitu singkong jawa randu, singkong ketan, singkong jawa putih dan singkong jawa ireng. Masing-masing jenis singkong tersebut tidak semuanya bisa dibuat menjadi leye dan kualitasnya berbeda-beda. Seperti singkong jawa randu adalah jenis singkong yang sangat cocok untuk diolah menjadi leye dengan warna khas agak kekuningan bersih. Singkong ketan tidak dapat diolah menjadi leye melainkan diolah menjadi makanan tradisional gethuk lindri, sedangkan hasil leye yang terbuat dari singkong jawa putih dan jawa ireng hasilnya berwarna putih bersih tapi rasanya kurang enak dari pada leye yang terbuat dari singkong jawa randu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun