Kebijakan pro rakyat atau mengarah demokrasi seperti yang mereke elu - elukan dulu ternyata kini hanya omong kosong belaka. Bahkan kadang mereka bilang ini mengatasnamakan rakyat ini, adakah yang mengatasnamakan rakyat tapi merugikan? , kebijakan disini kian memperkaya segi ekonomi bukan segi ekonomi nergara ini tapi mereka yang ada dalam poros kebijakan atau penguasa yang pro terhadap kebijakan. Disaat kami para rakyat Indonesia tercekik, mengapa kalian hanya diam menikmati hasil dari kebijakan kalian? beribu bahasa dan kalimat telah kami keluarkan tetap saja kalian abaikan, kalian hanya berkata kami menganggu apa yang susah kalian kerjakan. Sebenarnya mereka para penguasa yang seprti itu apa pantas berkata begitu? kalian bekerja untuk rakyat lalu mengapa kini kalian menghujat kami?
Ah, demokrasi kini apalah mungkin dapat ku katakan itu kalimat, ketika kami para rakyat harus menurut dengan kebijakan yang ada, dan setiap pendapat yang kita berikan malah kalian abaikan. Benar mungkin , ketika ekonomi telah berkuasa semua dapat berubah , kalian dulu yang bagi domba mengemis kekuasaan pada kami setelah kami beri kekuasaan kalian menjadi serigala yang siap membunuh kami. Nilai demokrasi kini telah luntur , negaraku kian miri sperti negara kapitalis , negaraku kaya tapi bukan kami rakyat Indonesia yang menguasainya tapi justru mereka para orang asing yang memperkaya negeri ini , lalu kami bukan menjadi pemimpin di negara sendiri tapi kami menjadi budak untuk mereka bangsa asing di negeri kami sendiri . Itulah sepetik jeritan rakyat Indonesia kini . Berharap 2014 ini , kita mendapat seorang pemimpin yang dia mampu pro rakyat dan memegang teguh demokrasi agar tidak kian luntur.
Salam, Cinta Untuk Indonesia