Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Musibah AirAsia QZ8501 dan Taqwa

7 Januari 2015   05:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:39 62 0
Setiap kejadian di dunia ini adalah atas izin Allah. Bahkan gugurnya sehelai daun dari tangkainya juga atas izin Allah. Pemahaman ini penting bagi kita untuk dapat menerima musibah yang terjadi. Apalagi jika musibah itu menimpa diri kita.

Musibah itu bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Di darat, di laut ataupun di udara. Bahkan dari catatan yang saya baca, kecelakaan di darat jauh lebih tinggi jumlahnya dibanding kecelakaan di udara dan laut. Setiap hari ratusan kali kecelakaan di darat terjadi. Hal mana seharusnya menjadi perhatian Pemerintah. Memang jumlah korban musibah di darat tidak sebesar korban musibah kecelakaan di udara atau di lautan. Tetapi tentu saja bukan itu masalahnya, yang menjadi perhatian adalah tingkat kewaspadaan kita sebagai manusia. Anjuran dalam setiap agama adalah berdo'a setiap kali kita akan melangkah melakukan perjalanan.

Dengan berdo'a setiap kali kita akan mengambil langkah untuk melakukan perjalanan, akan menumbuhkan rasa taqwa kita pada Allah, pada Tuhan yang kita yakini pengatur dunia atas segala isinya.

Taqwa artinya ridho atau menerima dengan ikhlas hukum dan ketentuan Allah. Karena setiap peristiwa yang terjadi adalah atas seizin Allah.

Sulit, sangat sulit bagi kita untuk menerima setiap musibah yang menimpa diri kita, karena ikhlas adalah satu hal yang sangat sulit untuk diterapkan pada diri kita.

Sekedar untuk membantu agar kita bisa memahami dan menjadi ikhlas, mari kita coba pemahaman berikut.

Sebagai umat beragama, tentunya kita meyakini bahwa kita hidup karena Allah, karena terlahirnya manusia di dunia ini karena Allah semata. Hidup dan matinya manusia adalah hak prerogatif Allah. Bila waktunya seorang bayi lahir di dunia, tentunya adalah hak Allah yang menentukan. Demikian juga bila waktunya seorang manusia meninggalkan dunia ini, juga adalah hak Allah semata. Tidak ada seorangpun manusia yang bisa mencegah suatu kelahiran ataupun kematian. Termasuk bagaimana caranya, hanya Allah yang menentukan.

Peristiwa musibah yang terjadi selalu saja menjadi misteri, seperti rahasia yang sulit diungkap.

Pada 1 Januari 2007 terjadi peristiwa nahas yang menimpa pesawat Adam Air dengan nomor penerbangan 574 tujuan Jakarta - Surabaya - Menado , hilang di perairan Majene Sulawesi. Peristiwa yang tetap menjadi misteri walaupun dikabarkan "kotak hitam" atau "black box" dan "cockpit voice recorder" aau "perekam suara di kokpit" sudah ditemukan. Kesimpulan yang disampaikan pihak Pemerintah hanyalah "akibat cuaca buruk".

22 Februari 2007, sebuah Kapal bernama KM Levina I terbakar di Laut Jawa, beberapa saat setelah meninggalkan Pelabuhan Tanjung Priok. Tidak kurang 51 orang tewas dalam peristiwa itu. Misteri berlanjut ketika kapal sudah berhasil ditarik ke perairan Tanjung Priok, pada 25 Februari 2007 , saat kapal sebenarnya masih dalam status tidak aman, beberapa jurnalis dan petugas investigasi naik ke atas kapal. Hanya dalam hitungan menit, saat orang-orang itu berada di atas kapal, kapal mulai tenggelam, dan peristiwa berakhir dengan meninggalnya seorang jurnalis serta hilangnya 2 petugas polisi dan seorang jurnalis lainnya.

Adapula peristiwa tenggelamnya kapal Sewol di Korea pada 16 April 2014. Kapal yang dipenuhi siswa sekolah menengah tenggelam dalam waktu 2 jam setelah diketahui ada masalah yang menimpa kapal tersebut. 25 orang ewas pada peristiwa itu.

Dan masih kita ingat saat musibah terjadi pada Ustad Jeffry , yang terlihat sehat tidak kurang suatu apa, tetapi kemudian mengalami kecelakaan pada 26 April 2013 yang merenggut nyawanya, sepulang ia berdakwah.

9 Mei 2012, terjadi musibah kecelakaan pesawat Sukhoi, yang kisahnya juga masih menjadi misteri. Pesawat baru, yang sedang terbang dalam rangka demontrasi untuk promosi, di udara cerah, juga mengalami musibah menabrak gunung Salak. Seluruh penumpang meninggal dunia.

Dan akhirnya peristiwa yang masih mengguncang rasa empati kita, jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501. Peristiwa yang juga menjadi misteri. Dugaan awal jatuhnya pesawat ini karena cuaca buruk, lebih spesifik diduga menembus awan Cummulonimbus yang berbahaya. Itu semua baru dugaan.

Semua peristiwa di atas masih menjadi misteri dan meninggalkan pertanyaan di setiap pikiran manusia akan apa yang sebenarnya terjadi. Semua kesimpulan tidak ada yang pasti, semua hanya bisa menduga atas apa yag sebenarnya terjadi. Disinilah kita dikembalikan pada kenyataan bahwa Allah Maha Segala. Allah yang mengatur alam semesta dan segala isinya. Disinilah kita didorong untuk lebih taqwa, menerima dengan ikhlas ketentuan Allah.

Manusia bisa berencana, Allah yang menentukan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun