Kita membahasnya dalam konteks orang-orang yang tidak berhenti berusaha. Kalau dalam konteks orang-orang yang malas berusaha, ya tentulah kita tak akan banyak mendebatkannya. Ibarat orang tidak bekerja, ya dia tidak akan makan. Tidak ada usaha, tidak ada hasil. Itulah kira-kira ... Tidak dimungkiri bahwa orang-orang yang dalam hidupnya bekerja keras, selalu berusaha untuk bisa mewujudkan mimpinya, tidak semuanya berakhir seperti yang diharapkannya.
Sedikit menengok pada film klasik berjudul Mr. Holland's Opus, film yang menceritakan seorang guru musik sekolah menengah yang punya impian menjadi seorang komposer terkenal. Mr. Holland ingin sekali menjadi seorang komposer, tetapi kesempatan ini tak kunjung datang. Sembari menunggu lowongan, akhirnya Mr. Holland bekerja sebagai seorang guru musik. Ia mengajar musik di kelas tambahan, dan tidak terasa pekerjaan ini ditekuninya selama 30 tahun.
Dalam kurun waktu 30 tahun itu, tak ada kesempatan bagi Mr. Holland untuk bisa menjadi komposer. Hingga suatu ketika, sekolah tempat dia mengajar musik mengalami masalah keuangan. Kondisi ini membuat Mr. Holland dipaksa untuk berhenti mengajar musik. Dia harus segera pensiun. Sangat tidak menyenangkan kondisi semacam ini hingga membuat Mr. Holland merenungkan kehidupannya. Salah satu perenungannya tertuju pada, "Apakah hidupnya menjadi sia-sia?" Â Â
Setelah Mr. Holland mengemasi barang-barangnya, istri dan anak-anaknya menemaninya masuk ke auditorium sekolah. Tak disangka, di sana, Mr. Holland disambut oleh 400-an mantan murid yang dulu pernah diajarnya bermusik. Mereka semua sudah beranjak dewasa, senyum mereka merekah, dan tepuk tangan penuh rasa bangga mewarnai tempat itu. Murid-murid itu memberi hormat kepada Mr. Holland, guru yang tidak hanya mengajar bermusik, tetapi yang telah mengubah hidup mereka.
Film itu diakhiri dengan sangat apik. Mr. Holland mampu melihat hidupnya dengan lebih luas. Dia mampu melihat gambaran besar tentang kehidupannya. Dia memang tidak dilihat sebagai komposer terkenal seperti yang dibayangkannya. Namun, Mr. Holland menyadari bahwa hidupnya menjadi bagian dari kisah yang jauh lebih besar yang melibatkan hidup ratusan murid yang pernah diajarnya. Hidupnya bukan untuk dirinya sendiri, tetapi bagi banyak orang.
Pencapaian hidupnya yang terakhir bukanlah hal yang luar biasa, sebab Mr. Holland akhirnya pensiun menjadi guru musik. Namun, bagaimana dia menjalani kehidupannya, itulah pencapaiannya. Kehebatannya tidak ditentukan dari seberapa kecil atau besar perannya, tetapi bagaimana dia menjalani peran tersebut dalam kehidupannya.
Saya pikir, banyak dari kita yang sangat menanti-nantikan pencapaian dalam hidup kita. Apakah kita akan sampai pada cita-cita kita atau kita baru berjalan setengahnya dan masih harus banyak berjuang agar cita-cita tersebut tercapai? Atau, karena saking lelahnya mengejar idealisme kita sendiri, kita malah menjadi frustrasi dan menurun. Tidak salah kita berusaha dan berjuang keras dalam menggapai apa yang kita inginkan. Namun, jangan sampai kita melupakan kualitas hidup kita ketika kita sedang mengusahakannya.
Tak bisa saya bayangkan jika Mr. Holland kecewa atau putus asa ketika menjadi guru musik di tengah-tengah usahanya untuk bisa menjadi seorang komposer. Mungkin dia tidak akan memiliki kesempatan untuk melihat ratusan muridnya menjadi orang berhasil. Semangat dan kesungguhan dalam menjalani hidup menjadi kunci kesuksesan dalam hidup seseorang.
Ketika membahas semangat dan kesungguhan dalam menjalani hidup, saya menganggap ini sebagai bagian dari karakter, cara berpikir, dan keyakinan.
1. Karakter.
Kita tidak akan bisa bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam menjalani hari-hari dan usaha kita jika kita tidak memiliki karakter yang baik: untuk terus maju, melakukan yang terbaik, dan tidak kenal putus asa.
2. Cara berpikir.
Cara berpikir juga menentukan. Cara berpikir yang berpusat pada diri sendiri tidak akan pernah bisa membuat hidup kita berguna bagi orang-orang di sekitar kita.
3. Keyakinan.
Mengerjakan sesuatu tanpa keyakinan tidak akan membawa banyak pengaruh. Dalam masa-masa penantian dan usaha kita dalam meraih apa yang kita impikan, pekerjaan yang baik harus dikerjakan dengan penuh keyakinan. Yakin bahwa hasilnya akan baik, akan berguna, akan menolong orang lain, akan membawa hal baik bagi hidup orang lain, termasuk juga dalam diri pribadi.
Hari-hari kita tidak selalu terlihat baik, itu pasti. Bahkan, kadang tampak membosankan, tidak ada perubahan, dan menjemukan. Tidak jarang juga kita menjadi kecewa, "seolah-olah" kehilangan harapan, dan sangat berharap ada sesuatu yang akan terjadi yang dapat membawa perubahan dalam perjalanan hidup kita. Ini wajar dan banyak orang pasti pernah mengalaminya.
Namun, kita harus ingat bahwa hidup kita tidak hanya dibentuk oleh hal-hal yang ada atau terjadi di sekitar kita. Hidup kita dibentuk oleh cara kita hidup!! Kita bisa memiliki dampak atau pengaruh yang lebih besar bagi orang-orang di sekitar kita, lebih daripada apa yang dapat kita lihat. Hidup kita bisa memengaruhi masa depan orang-orang yang kita kenal, bahkan orang-orang yang sebelumnya kita tidak pernah tahu atau mengenalnya.
Yah, kembali lagi pada cita-cita seperti yang saya sampaikan di awal. Tidak salah memiliki cita-cita, bahkan harus kali ya supaya kita sendiri punya dorongan untuk maju atau setidaknya tahu apa yang ingin kita raih. Namun, jangan membatasi diri kita, apalagi cara kita hidup hanya berdasar cita-cita itu. Hidup yang Tuhan berikan bisa kita pakai dengan cara yang berkualitas. Hidup kita bisa diperluas untuk memberi dampak atau pengaruh baik kepada orang lain. Kita bisa menginvestasikan nilai-nilai yang baik, benar, bahkan keterampilan tertentu kepada orang lain. Semakin banyak ilmu dan nilai-nilai hidup yang kita bagikan kepada orang lain, kita tidak akan sekalipun kekurangan atau kehilangan. Justru kita akan memperolehnya berlipat ganda melalui diri setiap orang yang akhirnya memiliki hidup yang berkualitas dan yang diubahkan.
Selamat mewujudkan cita-cita, selamat berusaha, dan selamat memainkan peran Anda dengan sungguh-sungguh dan bersemangat, tidak peduli apakah peran Anda kecil atau besar di tempat yang sekarang. Semoga kelak, kita masing-masing merasa puas karena telah menjalani hidup ini dengan baik dan berdampak.