Kiranya semua produsen perangkat mobile khususnya smartphone berlomba-lomba menghasilkan produk-produk yang berkualitas, baik mencakup teknologi terbaru, dilengkapi dengan beragam fitur kemudahan, dibalut material kuat namun ramah lingkungan, serta tampilan desain yang cantik nan menawan. Apabila mengamati tampilan-tampilan smartphone terkini yang umumnya berlayar besar adalah gambaran bahwa mayoritas publik mendambakan smartphone dengan layar lebar, terlepas apa yang menjadi dasar alasannya produsen secara tak langsung dituntut untuk mampu mengakomodir keinginan tersebut. Fitur canggih, desain tipis, dan performa mumpuni adalah cerminan smartphone di era sekarang, tentu dengan slogan "tipis" tidak serta merta mengisyaratkan besaran biaya yang dikenakan sebagaimana desain "tipis" hingga saat ini lebih diperuntukkan bagi mereka yang berkantong "tebal".
Desain tipis smartphone tidak luput dari konsekuensi bahwa ada hal-hal yang mau tidak mau harus dikorbankan, salah satunya baterai. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa baterai adalah sumber utama untuk dapat mengoperasionalkan smartphone, sedangkan aktivitas penggunaan smartphone secara terus menerus akan menguras habis daya baterai, besaran kapasitas baterai yang smartphone miliki merupakan faktor penting yang menjadi penilaian konsumen dalam memilih sebuah smartphone selain sisi daya tarik lainnya. Permasalahan besaran kapasitas baterai inilah yang menjadi perhatian utama para produsen smartphone akhir-akhir ini, kapasitas baterai yang besar maka akan menyebabkan bentuk smartphone tipis yang didambakan akan bertambah besar dengan bobot yang lebih berat. Para produsen smartphone pun mencari cara untuk menemukan solusi permasalahan itu, salah satunya dengan menyertakan fitur ultra charge yang dikemas dalam produk smartphone mereka.
Fitur ultra charge yaitu fitur pengisian baterai smartphone dengan proses yang sangat cepat sehingga tidak menghabiskan waktu lebih banyak, beberapa produsen smartphone telah memiliki fitur canggih ini dalam produknya diantaranya Samsung, Oppo, Google, LG, dan One Plus. Masing-masing produk unggulan mereka yang disematkan fitur ini memiliki kapasitas baterai kurang lebih sebesar 3000 mAh dan agar posisi baterai terisi penuh hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari 2 jam saja. Tentu dengan hadirnya fitur ultra charge seketika itu pula permasalahan kapasitas baterai bisa dikatakan dapat diredam, namun menjadikan pertanyaan seperti apa dampak kedepannya sebagaimana cakupan sebuah baterai memiliki istilah yang kurang populer publik kenal yaitu "life cycle" atau "charge cycle". Kaitan ultra charge dan charge cycle bahwa semakin sering baterai di charge maka disaat bersamaan mengurangi masa hidup dari baterai tersebut. Walau masih belum ada pembahasan mendalam prihal ini, namun memungkinkan menjadi hal yang saat ini dipikirkan oleh sebagian kalangan untuk menciptakan jenis baterai yang lebih baik lagi kedepannya. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.