Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Catatan Pasca Keputusan Presiden Jokowi.

19 Februari 2015   19:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:53 112 3
Tepatnya kemarin (18/2/2015) Presiden Jokowi membuat keputusan yang telah ditunggu oleh masyarakat Indonesia dengan memutuskan tidak melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri dan akan mengajukan Komjen Bahrudin Haiti sebagai calon Kapolri baru. Kemudian diwaktu yang sama Presiden Joko Widodo memberhentikan sementara dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad selaku Ketua KPK dan Bambang Widjojanto selaku Wakil Ketua KPK serta memberikan amanah kepada tiga orang untuk menjadi pimpinan sementara KPK yaitu Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Adji, dan Johan Budi SP.

Langkah yang Presiden Jokowi lakukan mengenai calon Kapolri demi mencairkan suasana di kalangan masyarakat patut diapresiasikan, terkait lamanya waktu dalam mengambil keputusan kiranya dapat dimaklumi sebagaimana memperhatikan dinamika politik yang terjadi serta menghormati proses hukum yang berjalan. Namun Penulis berpendapat keputusan tersebut belumlah bulat dikarenakan Indonesia kembali menghadapi situasi yang sama yaitu "calon Kapolri tunggal". Kiranya seiring waktu Presiden Jokowi akan menambah daftar calon Kapolri baru guna mengantisipasi kemungkinan calon Kapolri yang diajukan ditolak oleh DPR. Semoga saja apa yang Penulis khawatirkan tidak terjadi, Penulis yakin DPR pun akan mengapresiasikan keinginan publik agar institusi POLRI memiliki sosok pemimpin (Kapolri) yang mampu meningkatkan kinerja dan memperbaiki image POLRI yang rusak disebabkan oleh para oknum didalamnya.

Kemudian apa yang patut diapresiasikan yaitu sikap Komjen BG, walaupun tidak dilantiknya beliau menjadi Kapolri namun kemarin beliau secara tidak langsung melalui kuasa hukumnya dihadapan media telah menunjukkan sikap untuk legowo menerima keputusan Presiden Jokowi. Apresiasi juga tertuju kepada dua pemimpin KPK, AS dan BW yang dinonaktifkan sementara guna menjalani proses hukum yang dihadapi mereka saat ini. Dengan demikian dengan ditunjuknya pemimpin sementara, KPK masih dapat menjalankan fungsi sebagaimustinya.

Apa yang dapat kita ambil pasca keputusan Presiden Jokowi? Bahwa tidak dapat disangkal begitu nyamannya Indonesia dikala situasi kondisi negara minim oleh polemik, dimana semua pihak dapat bersinergi menciptakan situasi yang kondusif atau situasi yang dapat menuntun kepada Indonesia yang lebih baik. Memang masih ada suara-suara ketidaksetujuan nyaring terdengar menanggapi langkah yang Presiden Jokowi ambil, namun disini Penulis ingatkan sebagaimana ragam polemik terus dibudayakan di negeri ini maka selama itu Indonesia tidak akan pernah maju, pertanyaannya mau sampai kapan Indonesia stuck dengan keadaan berlarut-larut dengan meributkan kekuasaan dan kepentingan golongan? Apa negeri ini mau terus menerus kedaulatannya dinjak-injak negara lain dikala apa yang menyebabkan hal tersebut tidak lain dikarenakan ketidakdewasaan Indonesia yang seolah memperlihatkan pola tingkah laku dirinya sebagai anak kecil. Mari kita bersama mengubah Indonesia menjadi negara yang benar-benar besar bukan hanya artian secara verbal maupun ragam prestasi memalukan. Semoga Indonesia menjadi lebih baik kedepannya. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun