Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

"Dewan Perwakilan Rakyat atau Dewan Pembunuh Rakyat"

1 April 2012   11:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:10 151 1
Kami ini makan dari mencakar tanah
Kami Ini Minum dari mengeruk bebatuan
Kami ini Tidur dengan berebut kertas koran
Kami tak kenal rekreasi


Anda berkendara dengan keringat kami
Anda berenang dalam tetes darah kami
Anda Karaoke  ditengah jeritan kelaparan kami
Anda Tidur nyaman diatas remuk retak tulang punggung kami


Andalah Dewan Pembunuh Rakyat
Bukan Dewan Perwakilan Rakyat
Karena Anda Menginjak kami Rakyat Jelata
Manusia Kah anda……???


Cukup Anda tertawa diatas tangis kelaparan kami
Cukup Anda tertidur membicarakan Nasib Kami
Cukup Anda Menikmati Warisan Anak cucu kami
Cukup sudah kebutaan dan ketulian anda


Anda Kami Gaji dengan keringat Kami
Anda Kami pilih dengan harapan Kami
Wahai Anda Bapak/Ibu DPR
Jangan Menjadi Dewan Pembunuh Rakyat
Anda Mati tanpa Rakyat...


Ya...itulah nyanyian rakyat kepada Dewan yang sudah tidak lagi sebagai bagian dari rakyat tetapi bagian dari sang penguasa negri ini yang sudah buta dan tuli terhadap penderitaan dan suara jerit hati rakyat...

sungguh sangat memilukan melihat kondisi kebangsaan saat ini...Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya seharusnya di gunakan untuk kesejahtraan rakyat sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat” .Tapi itu berbanding terbalik dengan realita yang ada di negri ini,karena sekarang ini kekayaan alam indonesia di kuasai oleh PEMILIK MODAL,INVESTOR ASING,DAN PARA TENGKULAK, yang menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia...

KENAIKAN HARGA BBM
Kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah saat ini sebagai Antek2 kapital barat terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi itu di nilai tidak sesuai dengan hati nurani RAKYAT indonesia,yang menginginkan keadilan dan kesejahtraan di negara ini,sebab jikalau harga BBM naik pastilah akan berimbas kepada kebutuhan pokok yang selama ini di komsumsi oleh rakyat indonesia yang akan mengalami kenaikan harga dan alhasi yang timbul hanya kemiskinan bagi Rakyat. " YanG KayA MakiN Kaya Dan Yang MiskiN Makin MiskiN serta Masyarakat Kalangan Menengah Akan Jatuh Miskin Pula".
Katanya negara ini negara hukum,Katanya semua masyarakat harus patuhi hukum,tapi kenapa pemimpin kita melanggar hukum...yang melanggar hukum harus di pidanakan,tapi sekali lagi kenapa pemimpin kita tidak di pidanakan...sungguh benar negara ini sudah rusak,HUKUM hanyalah simbol negara ini dan hanya untuk rakyat jelata tidak untuk mereka para pemerintah atau sang penguasa negara ini...
UU APBN 2012 pasal 7 ayat 6 mengatakan harga eceran BBM bersubsidi tidak naik tahun ini,tapi realitanya berbanding terbalik dengan apa yang terjadi saat ini...karna UU tersebut tidak lagi berlaku akibat ulah para WAKIL RAKYAT yang pada saat sidang paripurna beberapa hari yang lalu menisbihkan UU tersebut dan menggantinya dengan UU baru yang akan mensejahtrakan mereka para penindas RAKYAT.

RAKYAT BERHARAP
Isu kenaikan BBM bersubsidi telah membakar semangat juang rakyat indonesia di seluruh penjuru negri ini untuk bersama-sama turun kejalan demi mengaspirasikan harapan mereka menolak kenaikan harga BBM, "RAKYAT BERSATU TAK BISA DI KALAHKAN"  itulah salah satu teriakan mereka di jalan demi menuntuk hak mereka sebagai rakyat yang katanya " kekuasaan tertinggi negara ini ada di rakyat".
tapi...lagi-lagi para Anggota dewan kita yang sekali lagi perwakilan dari rakyat ternyata dia adalah PEMBUNUH RAKYAT,sebab apa yang rakyat inginkan tidak di dengarkan dan di jalankan oleh mereka Anggota dewan yang terhormat,dan parahnya lagi,rakyat di jalan rela mengorbankan nyawanya demi menuntut agar harga BBM tidak jadi naik sedangkan mereka dengan asyiknya tertawa pada saat sidang PARIPURNA yang menentukan naik tidaknya harga BBM tersebut.

mungkin kata yang mengatakan " KEKUASAAN TERTINGGI ADA DI RAKYAT " di ganti menjadi " KEKUASAAN TERTINGGI ADA DI PARPOL YANG BERSIMBOL  KAPITAL "

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun