Adalagi kisah yang lain. Begini ... Konon suatu saat bumi akan mengalami bencana yang dahsyat yang membuat seluruh makhluk hidup diatasnya musnah. Kemudian turunlah hujan yang mampu membuat DNA yang tersimpan dalam tulang ekor manusia melakukan transkripsi, translasi dan replikasi, dari satu sel membelah mitosis, morula, blastula, gastrula (ga perlu fertilisasi, kan udah diploid,..hehehe...) sehingga saat itu manusia muncul dari dalam tanah seperti sebuah biji yang berkecambah, bersamaan dan telanjang bulat (waduh ... kumisnya para cowo’ mungkin pada gondrong, karena ga ada tukang cukur kumis saat itu .. .. hehehe... tapi siapa yang peduli dengan semua itu ?). Singkat cerita, ketika manusia sudah diadili dengan seadil-adilnya dan jelas terbagi menjadi dua kelompok, yaitu penghuni surga dan neraka, tiba-tiba dipinggir pagar ada yang memanggil, diantara surga dan neraka. Muncullah sesosok dengan membawa kambing berwarna hitam dan putih. “Pengumuman-pengumuman,... diberitahukan kepada penduduk surga dan neraka dimohon untuk melihat kearah datangnya suara ini”. Kemudian penduduk surga dan neraka menjulurkan lehernya melihat kearah datangnya suara. “Apakah kalian mengenali siapa yang aku bawa ini”. Terdengar suara bergemuruh...” Kambiiiinng”. “na’am hadza kambiing”.“aing mah nyaho lamun eta teh kambiiing”. “weduuuss”. “kita mo nyate ya,..asyiik” .....gubraakz,..... malaikat2 pada terjungkal (kebanyakan nonton kartun) (hehe...maaf sebenarnya saat itu ga ada yang pada nyolot begini) jawaban yang bener begini “ Ya kami tau, itu adalah maut”. Kematian dihadirkan dalam wujud kambing. Kemudian kambing tersebut dibaringkan dan disembelih (bisik-bisik,..eh,..dapet golok darimana ? hari bgini siapa yang jual golok ya ?, trus yang ngasah goloknya siapa..? hehe ... astaghfirullahaladzim). Nah... Saat itulah manusia mendapatkan kekekalan. Sel-sel tubuhnya kan terus aktif beregenerasi. Ga perlu operasi plastik bwt ngilangin bekas luka. Tidak ada penuaan, radikal bebas udah ngga ngefek (terutama di neraka yang penuh dengan polusi), ga ada dokter yang buka praktek disana apalagi tukang pijit . Kalo kematian tidak disembelih maka penghuni surga akan mati karena saking senangnya, mati dalam kebahagiaan dan begitu pula sebaliknya penduduk neraka. Cerita kematian dalam wujud kambing dan disembelih tersebut merupakan kejadian yang suatu saat akan kita alami menurut hadist imam tirmidzi (lihat Sohihul jami’ hadist no.7992). Ini bukan cerita ngarang kaya film Supernatural, bleach, death note apalagi suster ngesot dan malam jum’at kliwon. Ini suatu saat akan nyata dihadapan kita.
OK karena itu sahabat mari mulai aware dengan apa yang kita perbuat sehari-hari, jangan sampai penyesalan terjadi pada saat kita menyaksikan sang kematian menemui kematiannya dan ternyata pada saat itu kita termasuk (na’udzubillah) kedalam golongan yang dimurkai. (Wallahu ‘alam).