Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Naif (jika) Memahami Pilkada Kaltara sebagai Pesta Demokrasi Biasa

23 Desember 2015   18:33 Diperbarui: 23 Desember 2015   18:33 674 0
Kekuatan besar nan rakus yang bersembunyi selama ini, sekarang mulai menampakkan diri. Mereka melihat Bumi Borneo tak lebih dari sepetak tanah timbunan kekayaan. Permukaan tanahnya untuk ladang sawit. Hutan lebat sebagai habitat ribuan spesies yang hidup di dalamnya harus dibabat untuk dijadikan perkebunan. Dibakar jika perlu. Di dalam tanah Borneo tersimpan sumber energi, batu bara, minyak bumi, juga gas alam. Gali terus digali. Hisap terus dihisap. Dan kekayaan alam Borneo akan terus mengalir ke dalam pundi-pundi harta mereka. Batu bara, minyak, gas dan sawit menjadi dollar. Dollar menjadi Rupiah. Semakin tinggi Dollar semakin menguntungkan. Perkara manusia yang telah hidup ribuan tahun di tanah Borneo akan menjadi tiada beda nasibnya dengan ribuan spesies yang telah punah. Mereka boleh bertahan hidup. Tapi harus berevolusi menjadi seperti mereka: menjadi manusia rakus.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun