Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kebersamaan di Atas Lembaran Daun Pisang

28 November 2011   02:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:07 176 0
Sungguh inilah cara kami membunuh waktu diperantauan yang serba ruwet ini.

Kuliah tiap hari dengan metode yang itu itu saja sungguh sangat membosankan terlebih tingkatan Magister yang harusnnya belajar dg  implementasi langsung dan mencoba memberikan solusi solusi yang cerdas, namun masih saja di cekokin teori teori seperti tingkatan sarja, sungguh jadi butek kepala ini.

Untuk merefresh otak, atas ajakan teman biasanya kamipun kawan magister berkumpul entah karakokean , liat opera, drama, ato konser Jazz dsb. Atas ajakan Salah seorang teman kami pun berencana Bebakaran dirumah kawan, saking cantiknyadan ndesonnya dia tinggal di dsbuah desa  khayangan shg sebut kembang desa khayangan .

Sabtu Pagi,

kondisi perkuliahan yang sepi ditambah lagi banyak yang ter;lambat masuk membuat dosen kamipun nganmbek dan hingga menyuruh kami yang berada dikelas ke perpus buat ngerjain PR yang di suruh buatnya beberapa waktu lalu.

Siang hari kami pun sudah siap buat bebakaran,

Kawan kuliah kami Pak D'  yang seorang pejabat teras di kota depok, rela berbelanja ikan ke pasar untuk kami. sedangkan kami memperisiapkan diri menuju rumah kembang desa  di desa khayangan itu.

waktu terus berjalan..ikan pun datang dan bumbu pun jadi, Konsisi a lingkungan desa tersebut sejuk salah seorang Pemuka agama yang sekaligus kawan kami berinisiaf memetikan kami buah kelapa muda untuk kami minum sebut dia Pak Af. tidak hanya itu kawan kawan kami yang rata rata berprofesi mengurus negri ini ketika dihadapkan dengan pekerjaaan rumahtangga dia juga bisa memanajemen dengan apik.

membakar , memolesi ikan dengan minyak, rajang bumbu dapur hingga mata meringis, angkat gas, cari tiker, potong daun pisang , petik kelapa dsb kami lakukan hingga kulit kami berlumur minyak layaknnya danging yang siap di goreng.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun