Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Tiga Pola, Dua Tahap Reklamasi Lahan untuk Pertanian Pure Organic

4 Oktober 2012   09:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:16 430 0
Memasuki dunia pertanian memberikan banyak pelajaran kehidupan. Salah satunya adalah tiada kata  berhenti untuk terus belajar dan mengamalkan ilmu yang didapat dari bangku sekolah sampai kuliah. Memang ada satu hal yang sangat membahagiakan ketika mengamalkan ilmu, yakni ada balasan berupa kepuasan batin dan juga mendapatkan ilmu pengetahuan baru.

Hari ini selain menerapkan ilmu manajemen bisnis dan ekonomi syariah dalam bidang usaha Agro Pure Organic Part di Pakan Sinayan Kamang, Balai Tinggi 50 Kota dan Sungai Sariak pariaman, Sumatera Barat. Maka saya juga belajar disiplin ilmu baru berupa biologi, bioteknologi, pertanian dan juga sosiologi masyarakat. Dimana pelajaran dalam bangku pendidikan formal tidak cukup. Mesti menambah ilmu setiap saat, dengan siapapun dan kapanpun.

Pengelolaan lahan untuk pure organic bagi pertanian dan peternakan organik memiliki 4 unsur utama. Pertama adalah kualitas air. Kedua, Kualitas tanah dan Ketiga adalah kualitas pupuk organik. Sedangkan yang keempat adalah kualitas udara.

Empapt unsur ini saling besinergi membentuk kawasan murni organik. Membaca harian kompas hari ini tanggal 4 oktober 2012 dengan judul Butan Negara Pertama yang Murni Organik. Ada kebijakan dari negara Butan 10 tahun kedepan tepatnya 2022 mereka menghasilkan 100 % produk dan kawasan organik. Luar biasa. Kemudian bagaimanan kita? Jawabannya masih indah dalam laporan dan juga berupa titik titik yang bertebaran di saentero Indonesia.

Untuk mewujudkan sebuah kawasan organik membutuhkan kemauan tinggi dan kerja keras bukan hanya orang seorang. Langkah bersama ini bersinergi dengan berbagai kebijakan pemerintah. Kemauan tinggi dan kerja keras telah dimulai dilakukan oleh beberapa Kelompok Usaha Bersama dan Kelompok Tani Sawah Rawang yang dikomandoi oleh Bapak Mirda Syiwal A.Md di Dusun Kampuang Baru, Jorong Pakan Sinayan Nagari Kamang Mudiak Kamang Mangek Agam Sumatera Barat.

Proses untuk menerapkan kawasan organik maka dibentuklah agro pure organic part sebagai sebuah kesatuan gerak bersama dengan kelompok tani lainnya. Langkah awal adalah memberikan percontohan pola 100% organik.

Penerapan pure organic pada lahan mengikuti 2 tahap reklamasi lahan.


  1. Tahap pertama. Adalah pembersihan sisa-sisa pupuk kimia sintetis dan pertisida. Tahap pembersihan ini menggunakan STOP 100% menggunakan pupuk kimia dan petisida buatan dan kemudian memberikan pupuk organic majemuk lengkap dengan bioteknologi. Dalam istilah Dr. Abdul Razzaq Bioteknologi Engineering. Pembersihan lahan ini memakan waktu 3 bulan. Bahan untuk pembersihan adalah 1-2 ton/ha POML NT 45. Maka tanaman budidaya belum bisa dinyatakan 100% pure organic.
  2. Tahap kedua, adalah penguatan dan pemulihan tanah, air dan pupuk organic yang bersumber dari kawasan organic. Dalam hal ini seorang petani tidak cukup menghasilka bahan-bahan organic. Maka kebutuhan untuk berkelompok adalah solusi terbaik. Tahap penguatan dan pemulihan tanah serta air memakan waktu 3 bulan. Kebutuhan untuk POML NT 45 dan beberapa Pupuk organic cair hanya 0,5-1 ton/ha. Hasil dari pengolahan tahap kedua bisa dinyatakan pure organic.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun