Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

KKN-PPM UBH Menguatkan Kearifan Lokal Nagari

5 Juli 2012   16:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:16 292 0
Mengenal lebih dekat tentang kearifan lokal pengelolaan sosial ekonomi, pendidikan, pengelolaan sumber daya alam dari masyarakat memberikan ilmu pengetahuan yang hampir tidak di dapat dibangku perkuliahan. Pada pendidikan perguruan tinggi pembahasan pendidikan lebih menekankan tentang kajian teoritis konseptual hasil dari pemikiran kaum intelektual. Hasil pemikiran ini berasal dari ruang waktu yang berbeda, landasan historis, filosofis dan metodologis dan kultur ilmu pengetahuan tumbuh. Mempelajari kearifan lokal membutuhkan menzerokan kemampuan yang ada untuk dapat melihat dari prespektif yang banyak. Kemudian melakukan sintesis dan melahirkan metode terbaru.

Tridarma perguruan tinggi yang mengedepankan pendidikan, penelitian dan pengabdian mengharuskan perguruan tinggi untuk menyeimbangkan antara kemampuan teoritis sesuai dengan jurusan dengan realitas kehidupan yang kelak dihadapi oleh sarjana. Memang membutuhkan sebuah daya kuat pembahasan ilmu pengetahuan yang mengakar dalam dinamika kehidupan masyarakat. Karena dalam ruang lingkup kehidupan keseharian masyarakat perguruan tinggi dan seperangkat civitas akademika berada dalam menara gading. Memotret dengan kamera dari luar untuk melihat sekeliling apa yang terjadi.

Sumbangan demi sumbangan pemikiran dari civitas akademika terasa tidak berarti dalam perbaikan kualitas masyarakat sekitar kampus. Dalam prespektif perusahaan ada program Tanggung Jawab sosial perusahaan yang menitikberatkan dalam bina lingkungan sekitar usaha dan segmen usaha yang terkait. Kajian CSR dalam perusahaan berkembang pesat dan memiliki dampak langsung bagi perbaikan kualitas kehdupan masyarakat.

Apakah ini juga bisa diselaraskan dengan perguruan tinggi dengan tanggungjawab sosial terhadap masyarakat? Beberapa artikel dan kajian tetang ini pernah bergulir dan tidak booming. Kajian yang hampir senyap dalam hiruk pikuk tentang Rancangan Undang Undang pendidikan yang akan disahkan oleh DPR RI. Tanggungjawab sosial perguruan tinggi bertumpu pada pengabdian masyarakat membutuhkan keberanian pihak perguruan tinggi membuka diri dan bersinergi untuk menjadikan kampus dan masyarakat sekitar tumbuh bersama.

Salah satu program dari perguruan tinggi adalah Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang berlangsung dalam libur panjang semester genap ke ganjil. Rata-rata peserta KKN PPM adalah mahasiswa semester 6. Peran pengabdian masyarakat berada di bawah LPPM perguruan tinggi. Masing-masing perguruan tinggi memiliki ciri khas dan keunikan sesuai dengan visi dan misi universitas.

Bagaimana seharusnya pengabdian masyarakat yang mampu mendekatkan civitas akademik dengan masyarakat? inilah menjadi Pekerjaan rumah bagi setiap kampus yang menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan sarjana tepat guna, bermanfaat menyelesaikan benang kusut persoalan masyarakat.

Salah satu adalah mengkaji tentang kearifan lokal masyarakat dan problematika masyarakat. Kearifan lokal lahir dari proses yang panjang pembelajaran masyarakat menghadapii permasalahan demi permasalahan dan menyelesaikan dengan pengalaman yang terus terpelihara dari generasi ke generasi. Belajar dari pengelolaan smoong di pulau smielu provinsi Aceh untuk menimalisir kehancuran dari tsunami. Tradisi tutor tentang bagaimana menyelamatkan diri dan masyarakat perlu pelestarian dalam prespektif perguruan tinggi menjadi sebuah telaah akademis dalam berbagai jurusan yang tersedia.

Sedangkan untuk problematika masyarakat yang terbentur antara kultur agraris dengan kultur dunia digital yang melahirkan kegamangan membutuhkan solusi dari civitas akademik lewat rangkaian pengabdian kepada masyarakat. Problematika ini menjadi concern utama untuk meluncurkan progaram Kuliah Kerja Nyata-Pengabdian Pemberdayaan Masyarakat.

Dari beberapa sampel tempat KKN-PPM yang pernah dikunjungi di Sumatera Barat terdapat sebuah kesenjangan antara Program KKN PPM dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Hampir kegatan KKN-PPM yang dikerjakan oleh mahasiswa tidak memberikan manfaat langsung dan tidak langsung oleh masyarakat sekitar Nagari.

Secara struktur peserta KKN PPM terdiri dari berbagai jurusan dari beberapa fakultas. Hal ini menjadi peluang besar sekaligus tantangan untuk menyelelaraskan penguatan kearifan lokal dan penyelesaikan problematika masyarakat. Dalam ranah ekonomi sebagai kajian fakultas ekonomi mampu untuk menguatkan kearifan lokal dalam bidang ekonomi dan menyelesaikan masalah-masalah ekonomi masyarakat. Dan begitu juga dengan fakultas hukum, teknik, perguruan dan ilmu pendidikan, pertambangan, pertanian dan peternakan.

Memang sebuah mimpi besar menjadikan sebuah perguruan tinggi mampu tumbuh bersama masyarakat sekitar, namun lewat karya nyata rektor, dekan, dosen dan mahasiswa mimpi besar itu perlahan menampakkan hasil dan manfaat bagi masyarakat.

Tulisan ini lahir dari diskusi dengan anggota Surau Intelektual HMI Komisariat Proklamator Universitas Bung Hatta dengan tema "KKN-PPM UBH menguatkan kearifan lokal Nagari"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun