Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Taman Seribu Janji di Universitas Bung Hatta, Padang

16 Mei 2012   10:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:13 385 0
Setelah peluncuran Wirausaha Muda Proklamator (WMP) Universitas Bung Hatta, Padang, 15 Mei 2012 di Balairung Caraka UBH. Ada sesuatu yang menjadi berbeda mengunjungi kampus tempat menempa kualitas diri kala dulu masih menjadi mahasiswa fakultas ekonomi tahun 2002.

Nuansa berbada itu adalah Taman Seribu Janji (TSJ) yang berada di bagian samping gerbang Utama Universitas Bung Hatta. Taman tempat bercengkrama, berkumpul mahasiswa dari waktu kewatu. Mencoba menengok masa lalu ada yang menjadi romantisme sejarah. TSJ adalah tempat berkumpul teman-teman membahas berbagai dinamika kehidupan kampus. Pembahsan permasalahan sambil menikmati makan siang dari warung seberang. Ada ekosistem tempat berkumpulnya mahasiswa dengan kebutuhan kuliner.

Siang adalah waktu berkumpul ada tiga bangku yang terbuat dari semen yang mengambil tapal kuda berbwarna biru muda dan satu bangku lurus. Diantara bangku berderet pohon-pohon rindang yang telah berusia dewasa. Tempat penuh dengan oksigen murni dan juga kicauan burung penghantar diskusi.

Sekarang ada yang nampak berbeda. Taman Seribu Janji tidak memimiliki tempat kuliner. Tiada lagi cengkrema bersama teman ditemani segelas teh es, nasi sub ayam dan hiruk pikuk guyonan. TSJ menjadi taman berkumpul mahasiswa dengan aktivitas online memanfaatkan wifi UBH.

Diskusi demi diskusi para aktivitas kampus mulai memudar, kecuali sore ini terdapat aktivitas bedah buku. Penyelenggara adalah anggota HMI Komisariat Proklamator UBH dan anggota Komunitas Cinta Menulis. Menjadi moderator adalah Ilham yang berasal dari fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan. Pembedah buku Saudara Trisno dari fakultas ekonomi jurusan manajemen.

Pembahasan adalah "Hidup tidak sendiri" pembahasan tentang bagaimana problematika selfish, keegoaan diri dan autisme buatan telah menjadikan orang kering dalam ranah sosial dunia nyata. Namun dalam dunia maya begitu penuh warna. Hal ini terlihat beberapa orang berkumpul secara nyata disuatu tempat, namun asik dengan dunia lain. Tiada tegur sapa, bercerita dan aktivitas keakraban lainnya.

Solusi yang di tawarkan untuk bagaimana hidup tidak menyendiri adalah:


  1. Menyadari kita masih memiliki keluarga, sahabat yang telah ada dalam bagian hidup.
  2. Banyak do'a dan juga harapan orang-orang yang pernah bertemu dan juga tidak bertemu untuk setiap insan.
  3. Membangun sikap supel dalam bergaul, senyum saling sapa adalah bentuk membentuk kehangatan dalam ranah sosial. Bagi kalangan mahasiswa membangun silalturrahmi bukan hanya teman satu angkatan, jurusan, namun membuka pergaualan diberbagai kampus lewat aktivitas positif. Hal ini senada dengan trilogi sukses mahasiswa "Sukses Study dengan kemampuan akademik mempuni di dapat dari rangkaian perkuliahan. Sukses Organisasi didapat dari bergabung dengan berbagai organisasi diantaranya Komunitas Cinta Menulis UBH tempat  berbagi, belajar dan mengasah diri bagi mahasiswa. Aktivitas bedah buku setiap sore hari rabu di Taman Seribu Janji adalah langkah peningkatan kualitas diri. Insya Allah tanggal 25 Mei 2012 melaksanakan Seminar dan Worshop bersama Om Jay.
  4. Berbagi antara dunia sosial nyata dengan maya. Hal ini ttap menjadikan dunia sosial nyata lebih utama dan menjadikan dunia sosial maya sebagai memperkuat silaturrahmi dimana agar tidak sendiri.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun