Menarik mengupas bagaimana rasulullah adalah seorang milyuner. Membangun sebuah bisnis dan itu berlangsung sebelum berusia 25 tahun. Mengupas dalam sisi ini jarang dilakukan oleh beberapa ahli sejarah. Diwaktu perigatan maulid nabi sering dikupas adalah sisi kehidupan beliau sebagai yatim piatu, akhlak. Sedangkan pada kajian kisah hidup lebih dominan persoalan perang.
Beberapa penulisan sejarah dan cerita yang banyak sampai kepada mastenta tentang rasulullah lebih terfocus bagaimana beliau menjadi seorang rasul setelah pegangakatan, pimpinan perang, pimpinan masyarakat atau neragara.
Sebelum Muhammad saw diutus dan diangkat menjadi rasulullah kehidupan beliau adalah serorang pengusaha atau entrepreneuship. Beliau adalah Bussines owner dan juga investor yang mengembangkan usahanya.
Muhammad Saw memulai dari seorang pekerja atau employee yakni dengan mengembalakan domba. Pekerjaan ini adalah pekerjaan upahan dari orang yang mempunyai domba untuk digembalakan dan mendapatkan upah. Inilah magang pertama Muhammad membentuk mentalitas pengusaha tangguh dan ulet.
Nabi Muhammad terlahir sebagai anak yatim. Ayah beliau Abdullah bin Muthalib meninggal ketika Muhammad Saw masih dalam kandungan ibunya. Ibunda tercinta meninggal ketika berusia 6 tahun dalam perjalanan untuk melihat kuburan suami tercinta .Kemudian rasulullah di asuh oleh kakek dan paman.
Hidup bersama kakek Abdul Muthalib adalah masa yang bahagia, namun tidak beberapa lama kakek tersayang meninggal. Kemudian hidup bersama paman beliau Abu thalib. Paman beliau mempunyai kehidupan yang amat sederhana secara ekonomi. Muhammad kecil harus membantu ekonomi keluarga sang paman dengan bekerja “serabutan” kepada penduduk Makkah.
Pilar utama Muhammad saw menjadi milyurner adalah pekerjaan mengembalakan ternak. Pekerjaan yang mengembalakan ternak umum dilakukan oleh para nab dan rasul, seperti Musa sebagai syarat untuk menikah. Nabi Daud dan Isa alaihussalam.
Pekerjaan menggembala ternak merupakan pekerjaan yang membutuhkan dan memerlukan keterampilan memimpin. Memimpin kawanan ternak dengan kemampuan praktikal dalam manajemen. Mengembala ternak harus mampu mengarahkan ternak ke padang gembalaan yang subur dengan rumput yang menghijau. Menggiring ternak ke mata air untuk tidak kehausan. Pengembalaan ternak harus mampu mengendalikan kawanan ternak untuk tidak tersesat. Menjaga kawanan ternak dari pemangsa dan juga pencuri ternak yang selalu mengintai kelengahan dari pengembala ternak.
Inilah tahapan terpenting dan pertama untuk mempersiapkan Muhammad saw menjadi milyurner. Beliau memulai sebuah intership dan menjadi karyawan yang mempunyai ruang tanggungjawab akan beberapa pekerjaan sekaligus.
Syafie antonio dalam bukunya the super leader super manager menjabarkan fungsi leadership pengembala.
Pertama, Path-finding atau mencari. Pekerjaan yang dilakukan adalah mencari padang gembalaan yang subur.
Kedua Directing atau mengarahkan. Pekerjaan yang dilakukan adalah menggiring ternak kepadang gembalaan dan juga menggiring ternak kebali pulang.
Ketiga Controlling atau mengawasi. Pekerjaan yang membentuk karakter mampu mengawasi hewan ternak agar tidak tersesat atau terpisah dari kelompok ketika berada dalam kawanan gembalaan
Keempat Protecting. Melindungi. Pekerjaan yang menjadikan kebiasaan dan karakter mampu melindungi hewad dari pemangsa dan pencuri
Kelima Reflecting atau perenungan. Dimana dalam pekerjaan sebagai pengembala beliau mampu melakukan perenungan tentang alam bagaimana ia bekerja dan juga kehidupan manusia yang mempunyai berbagai kehidupan.
Dengan kemampuan yang terakumulasi dari mengembalakan ternak. Maka beliau memulai karir bisnis di usia 12 tahun. Inilah kepercayaan diri dari akumulasi dari pengalaman, skill dan pengetahuan mengembala domba. Perjalanan bisnis pertama adalah ketika mengikuti pamannya berdagang ke Syiria. Pada tahapan ini beliau masuk pada proses kerja magang (intership). Sebagai pengusaha.
Menjelang beliau berumur 25 tahun Muhammad Saw membangun bisnisnya selama 13 tahun dengan menjadi pedagang di berbagai tempat dengan pola bagi hasil (profit sharing) atau dengan upah.
Karakter Muhammad yang mejadi keteladanan dan kemampuan beliau menciptakan kemitraan dan juga binis regional dan salam satu kawasan adalah kejujuran, keteguhan memagang janji dan sifat yang lainnya.
Pernikahan beliau dengan khadijah yang awalnya adalah mitra beliau dalam berbisnis. Kemitraan ini telah berlansung lama dan dengan karakter Muhammad dewasa siti khadijah menikahi Muhammad dengan mahar 100 ekor unta muda dan dewasa.
Pada tahapan selanjutnya beliau masuk sebagai Investor dan sekaligus pemilik usaha. Menjelang usia 37 tahun beliau membangun kekuatan bisnis yang besar. Usaha beliau dengan siti khadijah menggunakan mekanisme Investasi dan jga parnership dengan para pengusaha yang ada.
Setelah pencapaian bisnis yang besar beliau terus berfikir, kenapa terdapat problematika manusia yang kehilangan arah dan juga kebenaran yang sebenarnya. Melihat berbagai potret ketimpangan sosial, kemiskinan di satu sisi dan keberlimpahan bagi orang lain. Dengan kekuatan finansial beliau mulai membantu orang-orang miskin kota Makkah. Membantu mereka yang membutuhkan pekerjaan dan juga memberikan kemudahan demi kemudahan.
Empat pilar nilai dasar pembentuk nabi muhamma sang milyurner.
Shiddiq. Nilai kejujuran ini adalah pilar pertama Muhammad melakukan berbagai transaksi bisnis yang digeluti. Kejujuran beliau tentang barang yang dibawa, mulai dari kualitas barang, jenis, bentuk dan harga. Ketika pertama sekali menjadi mitra bisnis siti khadijah Muhammad mendapatkan kepercayaan untuk membawa barang dagangan lebih banyak. Penerapan kejujuran ini tergambar dari pesan beliau untuk tidak mencampur kurma kualitas baik dengan kurma kualitas jelek.
pilar kedua. Amanah. Dengan nilai kejujuran beliau dan kepercayaan pun tumbuh beriringan untuk melakukan berbagai transaksi. Pesona kejujuran ini menguatkan dan mengembangkan berbagai transaksi bisnis beliau dengan mitra-mitra bisnis di sepanjang saentero jazirah arab yang pernah beliau singgahi.
Kepercayaan dalam bisnis melahirkan berbagai hubungan baik antara pemodal dengan Muhammad untuk mengelola barang atau investasi.
Pilar ketiga. Fathanah, kecerdasan. Kemampuan membaca peluang-peluang bisnis yang ada. Dimana disetiap tempat perdagangan yang beliau singgahi membutuhkan berbagai jenis barang dagangan yang bebeda. Mengetahui peta persaingan perdagangan, pergerakan harga dan juga tren yang akan datang membutuhkan sebuah riset, naluri dan feeling.
Pilar kelima. Tabligh, komunikasi. Inilah salah satu kemampuan Muhammad menjadi milyuner. Kemampuan beliau dalam menjalin hubungan bisnis dengan konsumen, pemilik modal yang mempercayakan investasi. Kemampuan menawarkan dan memasarkan produk yang beliau bawa kepada konsumen yang membutuhkan, dan inilah yang disebut dengan marketing.
Kemampuan beliau yang lahir dari kombinasi sifat, kejujuran, kepercayaan dan kecerdasan menciptakan teknik dan seni komunukasi empati dan simpatik. Ungkapan-ungkapan beliau yang bernas, menghargai orang lain, memotivasi dan membahagian orang lain, hal ini terpapar jelas dalam ribuan hadist beliau.
Mari siapkan diri menjadi milyuner selanjutnya dengan meneladani sang milyuner terbaik Nabi Muhammad Saw. Dan itu adalah KITA.
Dan insya Allah akan menyusul milyuner selanjutnya Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf pada bagian kedua.
Catatan: Bagian draf buku The Islamic Cashflow Quadrant