Ada yang berbeda dengan Ramadhan di tahun ini, bila dahulu manusia menyambutnya dengan ramai dan penuh suka cita, sibuk serta antusias mempersiapkan segala pernak-perniknya, mengkapitalisasinya dalam bentuk banjir iklan dan tagline para politisi, memeriahkannya dengan desakan manusia yang berebut takjil gratis dan serba-serbi hidangan buka puasa, menjubelinya dalam kerapatan shaf jama'ah shalat fardhu dan tarawih, mengkhidmatinya dengan tadarus al-qur'an dari suara para qori' yang memecah keheningan malam di toa-toa surau dan masjid. Maka hari ini tidaklah demikian, entah berkurang frekuensinya ataupun sudah tidak ada sama sekali.
KEMBALI KE ARTIKEL