"Ini Film pertama saya. Bikin film dokumenter diajarin Bang Teguh dan Babeh Insan di Sangkanparan Cilacap. “ Saya nggak menyangka, film pertama saya mendapatkan penghargaan Film Dokumenter Terbaik 2 ” (Akhmad Nawawi)
Acara ini diselenggarakan oleh Laboratorium Ilmu Politik FISIP Unsoed Purwokerto bekerjasama dengan Jaringan Kerja Film Banyumas. Kompetisi Film Dokumenter yang mengambil tema Pemilihan Osis ini memang sejatinya adalah proses pembelajaran demokrasi kepemimpinan pada level dan lingkup yang sederhana yaitu sekolah. Sebuah potret demokrasi di lingkup sekolah yang secara langsung mendidik seorang pelajar untuk mengenal proses berdemokrasi tak hanya dilingkungannya namun juga di lingkup yang lebih luas lagi.
Dalam kompetisi film tersebut, muncul beberapa film yang akhirnya menjadi inspirasi tak hanya bagi Dewan Juri yang menilai film-film yang masuk namun juga para penonton yang saat itu hadir. Film berjudul “Pesta Pilketos” garapan Ade Pangestu SMK N1 Bawang yang berusaha menyampaikan temuan software /program garapan siswa tentang sistem pemilihan umum untuk lingkup sekolah. Sehingga pemilihan OSIS di sekolahnya bisa dilakukan secara sederhana dengan menggunakan teknologi yang berkembang sekarang ini, mendapat penghargaan khusus Dewan Juri.
Sedangkan film berjudul “PILKOSIS” sutradara Akhmad Nawawi dari SMK N1 Kebumen ini berusaha menceritakan proses pemilihan Ketua Osis secara rinci. Pemilihan Osis yang terbuka dan jujur, melibatkan para siswa untuk mengajukan kandidatnya melalui beberapa tahap seperti test tertulis, interview, debat terbuka, serta penyampaian Visi dan Misi. Film ini dianggap unggul dari film lainnya karena berusaha menyampaikan secara detail proses demokrasi di SMK N1 Kebumen salah satunya Debat Kandidat dengan mengangkat tema dihapusnya Bahasa Jawa dari kurikulum. Penyajian visual yang secara tekhnis lebih rapi dibandingkan dengan film lainnya mampu memanjakan para penonton untuk tidak beranjak dari tempat duduknya dan menonton film berdurasi 15 menit itu hingga usai. Film PILKOSIS ini memikat hati para juri dan akhirnya diganjar dengan penghargaan Film Dokumenter Terbaik 2 dalam Kompetisi Dokumenter Banyumas Raya 2013.
Sedangkan Film Dokumenter Terbaik 1 diraih oleh film berjudul Mana Janjimu?, sutradara Eko Junianto siswa SMPN Satu Atap Karangmoncol Purbalingga. Film ini berusaha menyampaikan aspirasi dan tanggapan para siswa SMP tentang janji-janji para kandidat yang tak kunjung dipenuhi. Seperti halnya janji-janji para caleg yang hanya diumbar ketika kampanye dan tiada realisasi yang sesungguhnya. Film ini disajikan secara sederhana namun menggelitik. Sehingga para penonton dibuat kagum dengan kejelian serta kekritisan para siswa SMP dalam film pendek berdurasi 10 menit tersebut.
Akhmad Nawawi salah satu siswa SMK N1 Kebumen merasa sangat bangga dan senang, karena film pertama yang digarap pada masa Prakerin di TBM Sangkanparan Cilacap membuahkan hasil. “ Saya nggak menyangka, film pertama saya mendapatkan penghargaan Film Dokumenter Terbaik 2 dalam kompetisi tersebut” ungkapnya usai foto bersama para pemenang lainnya di halaman Aula FISIP Unsoed Purwokerto.
Cahyo Warsito selaku pendamping sekaligus guru SMK N1 Kebumen yang saat itu turut hadir dalam acara tersebut merasa bangga dengan prestasi yang diraih siswanya. “Ya selama ini kami selaku guru selalu mensupport siswa dalam berbagai hal. Salah satunya melalui film” ungkapnya.
Ya, memang saat ini banyak film garapan siswa SMK N1 Kebumen yang mendapatkan perhatian dalam festival film di tingkat Nasional. Seperti Film Berjudul Kampung Tudung garapan Yuni Etifah dan Film berjudul Rumah Industry Rully garapan Lia Budi Cahyani yang saat ini tengah menjadi finalis dalam Ajang Festival Film Dokumenter 2013 yang akan diselenggarakan 9-14 Desember 2013 di Jogja. Selain itu film-film tersebut juga tengah beradu bersama film lainnya dalam ajang Festival Film Pelajar Jogja yang akan diselenggarakan pada 14-15 Desember di Jogjakarta.