Banyak rekan seniman yang hadir menyaksikan gelaran acara sehari tersebut. Selain Perupa Senior Hadi Wijaya, dan juga para perupa se-Banyumas Raya, hadir pula ketua Dewan Kesenian Cilacap Nasruddin Mudaff turut mengapresiasi acara tersebut.
Pameran yang digelar pertama kalinya itu menghadirkan nuansa yang berbeda. Tak seperti pameran biasanya. Lukisan yang dipamerkan saat ini adalah lukisan yang tidak seperti kita bayangkan. Jika biasanya pameran lukisan digelar dengan memamerkan lukisan yang tertuang di kanvas, kali ini, Basuto dan Upit menggelar lukisan di lantai (Paving)Dan untuk bisa menikati lukisan tersebut harus pada jarak tertentu..
Bambang Suhartoyo mengaku butuh waktu sekitar 4 sampai 5 hari untuk bisa menyelesaikan lukisan 3 dimensi tersebut. Dibutuhkan kosep yang matang serta perhitungan yang tepat, agar nantinya lukisan tersebut benar-benar menjadi lukisan 3 Dimensi.
Begitu juga Hadi Wijaya, perupa asal Banyumas, yang membeirkan apresiasi dan dorongan akan dibangunnya Gedung Kesenian di Cilacap. “Saya menyambut baik usaha pemerintah Cilacap memberikan ruang apresiasi bagi seniman dengan memanfaatkan gedung-gedung yang mangkrak di Cilacap." Hal itu bisa diolah oleh seniman menjadi gedung kesenian yang representative sesuai dengan kebutuhan tiap individu seni yang ada di Cilacap.”
Namun demikian meski usulan mengenai Gedung kesenian belum juga menemui titik temu, Basuto dan juga Upit tak pernah menyerah. Mereka tetap berkarya untuk kemajuan dunia Seni di Cilacap.