Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Kritik Sosial (Demokrasi)

8 April 2012   03:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:54 327 0

Menengok dari kunjungan saya kerumah Walikota Solo “Joko Widodo” beberapa waktu lalu. Dan mendengar cerita beliau tentang bagaimana menata kota Solo, tentang bagaimana ia membatasi berdirinya Mall dan minimarket. Hal itu dilakukan agar rakyatnya tidak mati, dan pertumbuhan masyarakat bisa lebih maju. Mengapa hal positif yang dilakukan pemimpin di Solo ini tidak dijadikan contoh ? Coba kita kembali menengok Cilacap. Lihat dengan Mata Hati yang paling dalam. Cobalah jujur pada diri sendiri.. Apakah rakyatnya terjamin? Apakah masyarakat yang memiliki usaha mikro ini benar-benar memiliki taraf hidup yang layak? Berapa jumlah TKI/ TKW yang diberangkatkan ke Luar Negeri? Tak adakah hal yang lebih layak lagi untuk mereka tetap berada di tanah kelahiran tanpa harus mengabdi pada negeri lain???

Saya mewakili seniman Cilacap, melalui catatan ini memberikan kontrol sosial akan hal yang terjadi di permukaan (“baru di permukaan”), belum lagi beberapa hal lain yang lebih menyakitkan. Keinginan membuat Art Centre / Semacam Gedung Kesenian sebagai pusat informasi Seni dan Budaya bukanlah hal yang muluk-muluk bagi seorang seniman. Jika ini terwujud, bukan tak mungkin masyarakat Cilacap akan lebih maju. Mengapa tidak ?

Ada lagi yang beranggapan, “Di Cilacap kan banyak gedung, para seniman bisa memakai gedung itu untuk kegiatan”. Ya betul sekali saudara, di Cilacap memang banyak gedung yang bisa dipakai untuk berkegiatan seni. Bahkan saking kreatifnya para seniman bisa menyelenggarakan kegiatan dimanapun. Namun hal yang paling dasar bukanlah itu. Gedung Kesenian sebagai Pusat Informasi Seni dan Budaya sekaligus sebagai tempat / payung dari seluruh komunitas kesenian yang ada di Cilacap. Namanya payung sudah pasti fungsinya menjadi peneduh. Selain itu, akan banyak bermunculan ide-ide segar untuk menata daerah ini dengan sentuhan seni, selain itu tiap harinya akan banyak pegiat seni yang melakukan kegiatan kesenian untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat. Jika ini terbentuk dan berjalan dengan baik, bukan tak mungkin pariwisata di CiIlacap bisa dikunjungi oleh ribuan bahkan jutaan wisatawan. Apakah ini tidak disebut sebagai DEVISA ?? Kesalahan terbesar Pemerintah CIlacap adalah “Membangun Cilacap tanpa melibatkan Seniman”

Nah saudara-saudaraku semua. Kembali ke tulisan saya yang paling atas. Saya…mhhh lebih tepatnya ‘kami’ mengajak saudara semuanya untuk bersama-sama, berpartisipasi mensukseskan Pementasan Teater Monolog dengan judul DEMOKRASI, naskah Putu Wijaya, yang disutradarai oleh Daryono Yunani dimainkan oleh Nasrudin Mudaff. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 April 2012. Di Gedung Dwijaloka Cilacap, pukul 19.00 WIB. Tiketnya cukup murah Rp. 10.000,- (untuk Umum) dan Rp. 5000,- (untuk Pelajar) Dengan membeli tiket pementasan anda sudah turut membantu mensuksesan rencana pembangunan Gedung Kesenian di Cilacap. Tiket bisa didapatkan di Yes Radio Cilacap, Pengurus Oi Cilacap, Teater Tepak IAIIG Cilacap, Teater DIDIK STAIN Purwokerto, dan beberapa SMA/SMK di Cilacap.

Pastikan anda semua turut mensukseskan Pementasan Teater Monolog DEMOKRASI ! Kami tunggu suportnya.. Salam !

link video terkait

Merekam Proses Latihan Demokrasi > http://vimeo.com/39521671

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun