Hari-hari belakangan ini, sejumlah stasiun radion di kota-kota Indonesia sedang rajin-rajinnya memutar lagu terkini
Anggun C Sasmi,
Hanyalah Cinta dan
Only Love. Kedua lagu ini terhimpun dalam album terbaru Anggun bertajuk
Echoes. Album ini baru saja dirilis, yaitu pada 11 Mei 2011. Kedua lagu tersebut memang enak didengar. Pantesan, keduanya langsung nangkring di posisi teratas pada tangga lagu di sejumlah stasiun radio. Namun, dari album Echoes ini, kami lebih tergila-gila pada lagu
Buy Me Happiness. Lagu ini bukan hanya terdengar merdu di telinga, melainkan juga terasa bergema di hati. Pada bagian awal lagu
Buy Me Happiness, Anggun bersenandung dengan nada rendah. Tapi di bagian
chorus, tiba-tiba nyanyian Anggun berubah tinggi meliuk-liuk. Ritme melodinya menjadi riang. Permainan vokalnya terkesan lincah dan mempesona. Pada bagian isi atau syair lagu
Buy Me Happiness, Anggun tampaknya sedang melakukan perenungan diri. Namun dengan refleksi diri ini, Anggun pun melancarkan sindiran halus kepada kita yang cenderung menjadikan belanja sebagai hobi. Mungkin kita menyangka bahwa materi adalah faktor mutlak penentu kebahagiaan. Tapi Anggun, penggemar sepatu bersol merah yang kini bergelimang uang, berpandangan lain:
"I could use that red-soled shoes. With this tight jeans, see what I mean? Or maybe that long dress made to impress. Deserve that too. All those fancy things. Fail to make my heart sing. Can’t buy me happiness." ~ Anggun C Sasmi, *Buy Me Happiness*
"Sepatu bersol merah itu bisa saja aku dambakan. Serasi dengan celana jeans-ku, bukan? Atau mungkin dengan gaun panjang itu; sesuai juga, bukan? Tapi semua barang mewah itu gagal membuat hatiku berdendang, tak bisa membelikan aku kebahagiaan." ~ Anggun C Sasmi, *Buy Me Happiness*
KEMBALI KE ARTIKEL