Ketika pertama kali mengajar anak-anak Indonesia di sebuah sekolah ladang sawit, Sabah, Malaysia, saya betul-betul terhentak sekaligus miris mendapati mereka dalam kondisi tuna atau seakan buta terhadap wawasan ke-Indonesia-an. Mereka seolah tidak mengenal negerinya sendiri. Yang diketahui tentang Indonesia, misalnya, hanya nama suku dan kampung halaman orang tua masing-masing.