Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Guguak Sembahyang

12 Mei 2014   22:06 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:35 54 0

Masih seperti yang dulu, aku menatap kolam kecil berair jernih itu sambil mengusap dahiku yang berkeringat. Rambutku yang memutih dan makin tipis meriap dipermainkan angin sore yang membawa aroma bunga padi. Mataku yang mulai dilingkupi lemak dan katarak memperhatikan ikan-ikan kecil yang berkejaran di antara tumbuhan air dan akar pepohonan menjuntai, yang mencerap air dan mineral dari kolam itu. Gelembung udara ke luar dari sebuah lubang kecil di dasar kolam. Berkelenjotan membebaskan diri dari tekanan air. Pada akhirnya gelembung itu meletup sesampai di permukaan kolam. Matahari mulai condong ke barat. Bayangan guguakterlihat memanjang dan meneduhi kolam kecil itu. Sayup-sayup telingaku yang mulai kurang awas menangkap gema azan dari corong masjid yang berada nun jauh di desa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun