Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Flash Fiction: Kasta

3 Oktober 2010   18:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:45 107 0
"Kakang ... romo ingin menjodohkanku dengan anak temannya. Aku nggak mau! Aku nggak mau dijodoh-jodohkan kayak jaman Siti Nurbaya."

"Lalu ... Apa maumu?"

"Ayo, kita lari saja. Aku mencintaimu kakang. Aku ingin selalu didekatmu. Aku ingin hidup bersamamu."

"Tidak bisa, nyimas."

"Kenapa tidak bisa? Apakah kau tidak mencintaiku? Apakah kau tidak mau selalu didekatku? Apakah kau enggan hidup bersamaku?"

"Iya. Aku sudah punya pilihan lain. Selama ini kita hanya berteman saja ..."

"Kakang ... teganya kau ..."

Dan perempuan cantik itupun menangis tersedu.

*****

Pesta pernikahan itu berlangsung meriah.

Seorang lelaki muda hanya mengamati dari kejauhan.

"Maafkan aku, nyimas. Aku mencintaimu, tetapi aku lebih cinta dengan simbok yang melahirkan dan merawatku sejak kecil. Pengawal-pengawal romo-mu telah mendatangiku dan mengancam akan membuat susah simbok jika aku tetap berhubungan denganmu. Kata mereka, kita tidak pantas bersanding. Kau seorang ningrat bangsawan, sedangkan aku adalah kaum sudra. Maafkan aku, sayangku. Doaku menyertaimu. Semoga kau bahagia bersamanya ..."

http://sangasiji.wordpress.com/2010/10/03/flash-fiction-kasta/

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun