Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Kompol Sandy Budiman: Pendekatan Psikologis dan Psikiatrik dalam Penegakan Hukum Digital

11 Desember 2024   09:22 Diperbarui: 12 Desember 2024   19:50 253 1

Jakarta - Kompol Sandy Budiman, kandidat doktor dari Universitas Indonesia, menekankan pentingnya perspektif psikologis dan psikiatrik dalam teknologi kepolisian serta implementasi hukum Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Pendekatan ini dinilai relevan untuk memahami perilaku manusia dalam konteks kriminalitas digital, penegakan hukum, dan dampaknya terhadap individu yang terlibat.

"Psikologi berperan dalam memahami motivasi, pola pikir, dan perilaku individu, baik pelaku maupun korban, terkait kejahatan berbasis teknologi. Ini menjadi kunci untuk mengembangkan strategi penegakan hukum yang lebih efektif dan manusiawi," ujar Kompol Sandy di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

Menurut Kompol Sandy Budiman, psikologi membantu menjelaskan alasan di balik tindakan pelaku kejahatan digital, seperti peretasan atau penipuan daring. Faktor seperti narsisme, tekanan sosial, atau kebutuhan akan pengakuan sering kali menjadi motivasi utama.

"Kami menggunakan analisis psikologi digital untuk memahami pola perilaku pelaku di dunia maya. Misalnya, kebiasaan penggunaan media sosial atau respons mereka terhadap provokasi online," tambahnya.

Tidak hanya pada pelaku, pendekatan psikologis juga penting untuk menangani korban kejahatan digital.

Kompol Sandy menjelaskan bahwa korban pencemaran nama baik atau perundungan online sering kali mengalami dampak psikologis serius, seperti kecemasan atau depresi.

"Dalam beberapa kasus, gangguan stres pascatrauma (PTSD) juga dapat terjadi," katanya.

Kompol Sandy juga membahas peran psikiatri dalam penegakan hukum digital. Ia menjelaskan bahwa beberapa pelaku kejahatan digital mungkin dipengaruhi oleh gangguan mental, seperti adiksi teknologi atau gangguan kepribadian antisosial.

"Evaluasi psikiatrik sangat penting untuk menentukan apakah kondisi mental pelaku memengaruhi tindakannya. Ini juga relevan dalam menentukan langkah rehabilitasi yang tepat," jelasnya.

Pada sisi lain, korban kejahatan digital juga membutuhkan perhatian psikiatrik untuk mengatasi trauma yang dialami. Teknologi modern, seperti aplikasi pemantauan kesehatan mental, menurut Kompol Sandy, dapat membantu mendukung proses pemulihan.

Teknologi dalam Penegakan Hukum Berbasis Psikologi dan Psikiatri Kompol Sandy menyoroti peran teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam analisis perilaku pelaku melalui data digital.

"AI dapat membantu mengidentifikasi pola emosi dan niat seseorang berdasarkan unggahan mereka di media sosial. Ini sangat membantu dalam memprofilkan pelaku secara lebih akurat," ungkapnya.

Selain itu, teknologi juga berperan dalam mendukung korban melalui aplikasi konseling daring.

"Kami melihat potensi besar teknologi dalam menyediakan akses intervensi psikologis secara cepat dan tepat," tambah Kompol Sandy.

Pendekatan psikologis dan psikiatrik, menurut Kompol Sandy, adalah langkah menuju penegakan hukum yang tidak hanya berorientasi pada hukuman, tetapi juga rehabilitasi pelaku dan pemulihan korban.

"Pendekatan ini membantu menciptakan sistem hukum yang lebih manusiawi, efektif, dan berkelanjutan," tutupnya.

Sebelumnya, Kompol Sandy turut mengangkat isu maraknya pencurian kendaraan bermotor (curanmor), terutama kendaraan listrik. Ia menjelaskan bahwa teknologi digital seperti GPS dapat menjadi solusi dalam mengantisipasi kejahatan ini.

Kendaraan listrik menurutnya sering kali menjadi target karena nilai jual komponen baterainya yang tinggi. Dengan teknologi GPS yang terintegrasi, pelacakan kendaraan dapat dilakukan secara real-time, sehingga memudahkan upaya pemulihan.

Kompol Sandy juga menyarankan penggunaan aplikasi berbasis internet yang memungkinkan pemilik kendaraan memonitor posisi kendaraan mereka.

Teknologi semacam ini kata Kompol Sandy Budiman tidak hanya meningkatkan keamanan tetapi juga memberikan rasa tenang bagi pemilik kendaraan.

Selain itu, ia menyebut bahwa edukasi masyarakat tentang pentingnya teknologi keamanan, seperti kunci pengaman digital atau sistem alarm, perlu digencarkan.**

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun