Aku seorang petani tulen. Pekerjaan utamaku hanya bertani. Tidak pernah melakukan pekerjaan lainnya. Oleh karena itu selepas masa tanam atau panen kuhabiskan waktuku untuk menghibur diri agar tidak cepat tua. Kurawat berpuluh-puluh ayam jago setiap hari. Kuberi makan dan jamu serta kumandikan setiap hari. Ayam-ayam jagoku sungguh perkasa. Saat berkokok di pagi hari suaranya riuh bersahutan membangunkan para tetangga. Di akhir pekan selalu kubawa dua atau tiga, menyusuri desa-desa tetangga yang membuka ajang sabung ayam di tengah halaman balai desa. Ayam-ayam jagoku terkadang bertahan sampai 4 babak namun seringkali tersungkur di babak pertama. Sesekali ayam jagoku pernah juara. Jika ayam-ayam jagoku kalah di babak awal sering aku tetap bertahan untuk menyaksikan setiap ayam-ayam jago yang berlaga. Ada rasa senang dan gembira, melupakan sesaat harga pupuk dan obat hama yang kadang melambung tinggi melebihi ongkos produksi.