Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kerja Maksimal, Semangat Optimal, Gaji Minimal

6 Desember 2011   18:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:44 1942 0
[caption id="attachment_154203" align="alignleft" width="300" caption="Membersihkan teras GSG."][/caption] Gedung GSG (Gedung Serba Guna) PT. Gunung Madu Plantations, Lampung Tengah, pukul 07.30. Tujuh orang berseragam oranye terlihat sibuk dengan peralatan di tangan berupa sapu, alat pembersih lantai, dan mesin penggosok keramik. Mereka bekerja dengan tekun, tidak melihat kiri-kanan. Mereka seperti mengejar waktu untuk segera menyelesaikan pekerjaan.

Seorang diantara mereka bernama Ani, tengah membersihkan teras dan anak tangga. Seember air disiramkan, lalu disusul menggosok lantai dengan alat pel. Sementara di lobby dan ruang dalam ada Hendra Saputra, Angga, Dwi, Tri, dan Sinta berbagi tugas. Ada yang membersihkan lobby, ruang tengah, kamar mandi dan teras kiri-kanan gedung.

Itulah keseharian petugas cleaning service di PT Gunung Madu Plantations. Mereka adalah karyawan CV. Tiara Alfin Perdana, perusahaan outsourcing yang mendapat kontrak mengurus kebersihan gedung di PT Gunung Madu Plantations.

Saat ini perusahaan outsourcing tersebut mendapat kontrak menangani kebersihan gedung kantor Central (Pusat Administrasi), gedung GSG, dan kolam renang.

Mereka bertanggung jawab menjaga kebersihan gedung secara keseluruhan (luar dan dalam). Sementara pengelolaan taman di sekitar gedung ditangani kontraktor lain.

Keberadaan Cleaning Service di PT Gunung Madu Plantations, ini bermula ketika gedung Pusat Administrasi (Kantor Sentral) diresmikan penggunaannya. Ketika itulah pimpinan perusahaan memutuskan membayar tenaga pembersih profesional untuk menangani kebersihan.

Kantor Sentral merupakan representasi dari wajah perusahaan dalam hal pelayanan umum, sekaligus melayani mitra-mitra usaha. Oleh karena itu, perawatannya harus diserahkan kepada tangan profesional. Maka hadirlah CV. Tiara Alfin Perdana, yang dimotori oleh Rifan alias Fanturi, pengusaha dari Bandarjaya.

Sebagai pelaksana di lapangan, Fanturi merekrut Amri Khandi, tenaga cleaning service berpengalaman dari Jakarta. Amri Khandi menjadi manager atau pelaksana cleaning service di PT Gunung Madu Plantations.

Jika pada awal mengelola kebersihan gedung Kantor Sentral, Amri Khandi hanya membawahi tiga orang cleaner, sekarang dia membawahi 18 anakbuah. Para anakbuahnya itu disebar di tiga lokasi, yakni Kantor Sentral 6 orang (Novi, Ingwi, Lutfi, Fitri, Endar, Yana), GSG 8 orang (Fahmi, Angga, Hendra Saputra, Ani, Dwi, Tri, Sinta), dan kolam renang 4 orang (Erpin, Lisa, Herlinda, Deka).

Menjalankan kerja cleaning service, menurut Amri, tidak sama dengan kerja menyapu dan mengepel sebagaimana pemahaman orang di rumah. Dalam cleaning service ada tahapan-tahapan kerja yang harus dilakukan. "Itu sudah menjadi standar," katanya.

Membersihkan lantai keramik dan kloset kamar mandi, jika tidak tahu ilmunya, tidak akan bersih meskipun menggunakan obat-obatan mahal. Obat mahal tidak ada gunanya jika tidak tahu cara menggunakannya, papar Amri kepada penulis.

"Jangan pandang enteng pekerjaan cleaning service. Ini kerja profesional," katanya.

Dia mencontohkan, lantai keramik tidak akan bersih mengkilap, jika hanya dipel dan diberi obat pembersih lantai. Meskipun lantai digosok berjam-jam dan disiram obat, tidak akan ada hasilnya, jika tidak tahu rahasianya.

Begitu juga dengan air di kolam renang. Kalau salah mengurus bisa-bisa jadi hijau berlumut atau keruh mengandung lumpur. Menangani kolam renang juga ada rahasianya.

Rahasia yang dimaksud Amri menjadi ilmu rahasia dirinya. Dia tidak akan membukanya kepada siapa pun. "Ilmu itu mahal," katanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun