Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Auman Singa Atlas di Tengah Dominasi Eropa di Tanah Jazirah

7 Desember 2022   08:43 Diperbarui: 7 Desember 2022   09:14 353 2
Maroko barangkali menjadi salah satu tim yang tidak difavoritkan sejak awal pada Piala Dunia 2022. Maklum, Singa Atlas tidak memiliki prestasi cemerlang selama lima kali berpartisipasi di Piala Dunia sebelumnya.

Capaian terbaik Maroko adalah babak 16 besar Piala Dunia 1986. Sisanya, mereka selalu keok di fase penyisihan grup, sejak debut di Piala Dunia 1970.

Di Tanah Afrika, catatan prestasi mereka juga tak begitu fantastis. Dari 18 kali keikutsertaannya, Maroko hanya satu kali merebut juara yakni pada Piala Afrika 1976.

Tak punya prestasi mentereng, Maroko datang ke Tanah Jazirah untuk edisi Piala Dunia keenamnya, dengan status pemegang peringkat 22 FIFA. Peringkat yang tak begitu menyolok untuk bisa finish sebagai raja baru sepak bola sejagat.

Namun, bola itu bundar. Sejak babak penyisihan hingga lolos ke babak 8 besar Piala Dunia 2022, auman Singa Atlas justru menjadi mimpi buruk bagi tim-tim elit daratan Eropa.

Maroko mengawali penampilan di Qatar, Rabu 23 November, dengan hasil sama kuat 0-0 saat kontra Kroasia. Selanjutnya Minggu 27 November, di luar dugaan Maroko tampil memukau dan menggilas salah satu tim favorit juara Belgia, dengan skor 2-0.

Di laga pamungkas penyisihan grup, Achraf Hakimi dan kawan-kawan kembali tampil apik dengan mengalahkan Kanada, 2-1. Maroko akhirnya tampil sebagai juara Grup F, sementara Belgia dan Kanada harus angkat koper dari Qatar.

Sampai di sini, Maroko sukses mengulang capaian terbaiknya 36 lalu pada Piala Dunia 1986, yakni lolos babak 16 besar. Dan hampir semua penggemar sepak bola dunia meyakini, ini pula yang menjadi capaian maksimal mereka di Piala Dunia 2022.

Bukan tanpa alasan. Sebab lawan mereka di babak 16 besar Piala Dunia 2022 adalah Spanyol. Tim bertabur bintang, sekali juara Piala Dunia serta tiga kali juara Piala Eropa!

Hanya saja, Maroko justru kembali membuat dunia terperanjat. Setelah memaksa Spanyol bermain 0-0 selama 120 menit, Maroko akhirnya tampil sebagai pemenang, dalam laga yang berlangsung di Stadium Kota Pendidikan, Qatar, Selasa 6 Desember malam.

Pada sesi adu penalti, Singa Atlas justru unggul 3-0 atas La Furia Roja. Penampilan gemilang kiper Maroko, Yassine Bounou, seolah menjadi mimpi buruk bagi Spanyol yang akhirnya pulang lebih awal.

Ya, sejauh ini sudah dua raksasa Eropa yang sukses disingkirkan Singa Atlas, yakni Belgia di babak penyisihan grup dan Spanyol di babak 16 besar.

Bagaimana dengan nasib Maroko di babak 8 besar nanti? Sebagaimana babak 16 besar, tim Eropa masih mendominasi fase perempatfinal.

Ada 5 tim elit daratan Eropa yang lolos babak 8 besar Piala Dunia 2022. Kelimanya adalah Belanda, Kroasia, Inggris, Prancis, dan Portugal. Sisanya Brasil dan Argentina, keduanya dari Amerika Latin, dan tentu saja Maroko, satu-satunya tim Afrika yang bertahan.

Belanda lolos setelah menjinakkan Amerika Serikat dengan skor 3-1 di babak 16 besar. Sementara Kroasia melaju ke fase 8 besar usai menang atas Jepang melalui babak adu penalti.

Selanjutnya Inggris sukses ke babak 8 besar usai menghancurkan Senegal dengan skor 3-0. Adapun juara bertahan Prancis mengalahkan tim sesama Eropa, Polandia, dengan skor 3-1 di babak 16 besar.

Portugal menjadi tim terakhir yang lolos ke babak 8 besar, setelah membantai tim Eropa lainnya Swiss. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan menang fenomenal dengan skor 6-1.

Namun Portugal patut ekstra waspada. Sebab lawan mereka di babak perempatfinal nanti adalah Maroko, spesialis 'pembunuh' raksasa Eropa.

Bukan tidak mungkin, auman Singa Atlas kembali menjadi petaka bagi Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan, yang sama-sama berambisi naik podium juara untuk pertama kalinya. Bola itu bundar, bukan?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun