Satu yang perlu dipahami bahwa Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia ini Pasangan Nomor Urut Satu Bapak H. Prabowo Subianto dan Bapak Ir. Hatta Rajasa dan Pasangan Nomor urut Dua merupakan Putra terbaik baik. Putra terbaik bangsa ini telah melewati fase seleksi yang cukup ketat untuk menjadi Calon Presiden dan Wakil Presiden Negeri tercinta ini Indonesia Raya.
Sejalan dengan proses kompetisi menjadi Presiden dan Wakil Ppresiden Indonesia beredar berbagai macam isu, entah ini untuk menjatuhkan masing-masing calon ataukah memang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan masing-masing. Sejumlah isu terhempas, ibarat bola bekel tak tahu menggelinding ke arah mana dan siapa yang akan dihantam.
Sekilas, kita coba mengingat berbagai isu yang menghantam masing-masing Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Putera Terbaik Bangsa ini sebagai berikut;
A. PRABOWO SUBIANTO DAN HATTA RAJASA
1. Pelanggaran HAM
http://simomot.com/2014/06/19/komnas-ham-dan-kontras-tanggapi-pernyataan-wiranto-soal-penculikan-prabowo-malah-cuek/
2. Kebocoran 1.000 Trilyun
http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2065044/sby-pertanyakan-kebocoran-apbn-rp-1000-triliun-versi-prabowo
3. Pendukung Koruptor
http://www.jpnn.com/read/2014/05/27/236801/Bela-Tersangka-Korupsi-Haji,-Prabowo-Bakal-Rugi-Sendiri-
4. Capres DUDA
http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/06/06/269582919/Prabowo-Duda-Ini-Kata-Istri-JK-dan-Istri-Hatta
B. JOKO WIDODO DAN YUSUF KALLA
1. Sumpah jabatan
http://pemilu.sindonews.com/read/844663/113/ingat-jokowi-pernah-berjanji-di-bawah-sumpah
2. Capres Boneka
http://nasional.kompas.com/read/2014/06/09/2127352/Teriakan.Capres.Boneka.Saat.Jokowi.Bicara.
3. Banjir dan Macet
http://news.detik.com/read/2014/07/07/183818/2630473/10/hujan-reda-lalin-di-jl-thamrin-semanggi-macet-parah?
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/07/07/16231651/Jakarta.Diguyur.Hujan.Ini.Lokasi.Banjir.dan.Macet.
4. Tank Leopard Bikin Jalan Ambruk
http://jakarta.okezone.com/read/2014/06/24/337/1003337/menhan-tank-leopard-tak-masalah-lewati-jembatan
5. Laut Cina Selatan
http://www.harianterbit.com/read/2014/06/23/4103/26/26/Jokowi-Tak-Tahu-Laut-Cina-Selatan-Sangat-Penting
6. Penjualan Indosat
http://home.liputan6.com/read/48679/kwik-megawati-dulu-menolak-penjualan-indosat
http://www.merdeka.com/politik/demokrat-krisis-tahun-1998-megawati-jual-indosat-tahun-2002.html
7. Koperasi Petani
http://www.kaskus.co.id/thread/53b818b0c3cb173b7d8b456c/kampanye-jokowi-di-indramayu-petani-tidak-butuh-koperasi/
8. Isu kekacauan
http://www.aktual.co/politik/124553jokowi-kalau-tidak-ada-yang-memanasi-tak-akan-ada-kekacauan
9. Money Politik
http://pemilu.sindonews.com/read/848392/113/22-dugaan-money-politic-terjadi-di-jabar
http://nasional.inilah.com/read/detail/2117251/tim-prabowo-hatta-laporkan-bupati-banyuwangi#.U7qk9fl_uDs
10. Penyegelan Kantor TV One
http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2072406/penyegelan-tv-one-yogya-dilaporkan-ke-polisi
Isu-isu yang menyerebak ke permukaan menjadikan daya kritis dari masyarakat untuk mencerna informasi. Memahami dan kritis terhadap pemberitaan media yang ada. Karena tidak dapat dipungkiri terdapat stasiun televisi yang menurut penilaian penulis terdapat beberapa yang memiliki keberpihakan terhadap salah satu calon presiden. Tidak hanya media televisi, Media Radio, Media Cetak, Portal Berita, terkadang terdapat beberapa yang memiliki kecenderungan keberpihakan terhadap salah satu calon presiden.
Lepas dari media, tak tanggung-tanggung Ulama-pun turun gunung. Ada ulama yang mendukung Capres A, Capres B, atau mungkin Golput. Tidak dapat disalahkan pula terhadap pendapat yang diberikan oleh ulama, karena menurut pandangan dan intelektualitasnya mengharuskan beliu harus memberikan pendapat berdasar intelektualitasnya.
tak mau kalah dari Ulama, para Akademisi turut berpartisipasi memploklamirkan kandidat masing-masing. Berbagai alasan di ungkap, mulai dari Politik, Psikologi, Sosiologis, Marketing, Kepemimpinan, dll. Lebih parah, terdapat Akademisi yang mau memenggal lehernya kandidatnya kalah dalam pertarungan presiden 9 Juli Nanti.
Pada akhir tulisan ini, saya berpendapat bahwa semakin banyak isu-isu liar menuntut masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kadar Intelektualitas yang dimiliki. Dengan pengetahuan masyarakat dapat menilai mana yang benar dan rasional menurut nalar berfikir yang berdasarkan kepada keilmuan. Saya rasa tepat kalau PEMILU Pilpres 9 Juli 2014 menjadikan semangat seluruh masyarakat indonesia, dengan berbagai tantangannya berbegas menyadari ketertinggalan dan bergerak mengejar ketertinggalan.
Hasil Kampanye mempertontonkan kita akan betepa tertinggalnya bangsa ini, betapa terpuruknya bangsa ini, betapa banyaknya masyarakat miskin, masyakarat kurang sehat, masyarakat Gizi Buruk, Masyarakat kurang menikmati pendidikan Tinggi, Infrastruktur Rusak Parah, Pencurian dimana-mana, Kenocoran Potensi Kekayaan Alam, Keberagaman suku dan masih banyak isu-isu yang dapat kita gali.
Terlalu banyak masalah untuk kita pecahkan sendiri, Peduli terhadap Pemimpin di masa yang akan datang, yang membawa komitmen kemajuan Indonesia raya.
Semoga dapat menyalurkan Aspirasi untuk Indonesia yang Lebih Baik.
INDONESIA YANG SEJAHTERA DAN BERMARTABAT.