Berbagai macam sesajen turut disediakan dalam proses upacara, terutama berupa hasil bumi dari Cirendeu. Sebuah tanda syukur terhadap bumi yang mereka anggap sebagai tuhan disajikan dalam bentuk sesajen, lantas setelah prosesi upacara selesai sesajen tadi menjadi sesaji yang disajikan dan dinikmati oleh masyarakat bukan sekedar pajangan semata. Setiap keluarga juga membawa bunga saat datang ke tempat upacara, bunga-bunga yang dibawa ini nantinya dijadikan salah satu kebutuhan untuk nyekar ke makam leluhur setelah proses upacara selesai.
[caption id="attachment_369252" align="aligncenter" width="300" caption="Salah Satu Sesajen"][/caption]
Di awal upacara para sesepuh adat memberikan wejangan, lalu mengajak masyarakat untuk berdoa serta memanjatkan pujian-pujian kepada bumi tempat hidup dan pemberi kehidupan. Diiringi dengan lagu-lagu kawih sunda, prosesi doa yang dilakukan para sesepuh beserta masyarakat kampung adat Cirendeu berlangsung dengan begitu khidmat.
Setelah doa selesai dipanjatkan, upacara pun dilanjutkan pada proses sungkeman antar masyarakat serta sesepuh kampung adat Cirendeu. Saya pribadi beserta tamu lain selaku warga luar kampung adat turut dilibatkan dalam tahap akhir upacara ini, beberapa pihak masyarakat adat terbuka dengan menyalami setiap tamu serta menawarkan bentuk keramahtamahan dengan menawarkan sajian masakan yang telah dipersiapkan.
[caption id="attachment_369253" align="aligncenter" width="300" caption="Para wanita Sungkem Kepada Sesepuh"][/caption]
[caption id="attachment_369254" align="aligncenter" width="300" caption="Pria Yang Muda Sungkem Kepada Pria Yang Lebih Tua"][/caption]