Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmah yang selalu dirindukan umat muslim. Semua umat muslim yang sehat dan sudah akil balik diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh. Meskipun untuk sebagian orang ibadah puasa cukup berat tetapi terdapat keistimewaan untuk mendapatkan hikmah dari Allah berupa kebahagian, pahala berlipat, dan bahkan suatu muhjizat dalam kesehatan. Muhjizat dan manfaat puasa terhadap kesehatan ternyata telah dibuktikan dalam penelitian medis modern.
Menurut Ibnu Suny dan Abu Nu’aim meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda : ”Berpuasalah maka kamu akan sehat.” Dengan berpuasa akan bermanfaat secara biopsikososial berupa sehat jasmani, rohani dan sosial. Rahasia muhjizat kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang menjadikan penyakit maag dapat membaik saat puasa.
Promag, Puasa dan Penyakit Maag
Penyakit Maag atau dispesia adalah gejala penyakit yang menyerang lambung karena terjadi perlukaan atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, nyeri, mulas, dan perih pada saluran pencernaan terutama bagian atas. Gejala lain yang bisa dirasakan selain rasa tidak nyaman, juga mual, muntah, nyeri ulu hati, bloating (lambung merasa penuh), kembung, bersendawa, cepat kenyang, perut keroncongan (borborgygmi) sering buang angin. Penyakit maag juga sering disertai gangguan mulut seperti mulut berbau, sariawan, gusi dan gigi sering ngilu, lidah kotor, gusi berdarah, bibir kering dan berdarah. Gejala itu bisa akut atau jangka pendek, berulang, dan bisa juga menjadi kronis. Terjadi kondisi kronis jika gejala itu berlangsung lebih dari satu bulan terus-menerus.
Meski jarang, penyakit maag atau kumpulan gejala yang dikenal sebagai dispepsia itu bisa jadi merupakan gejala awal penyakit serius seperti kanker lambung, maupun radang lambung dalam yang bisa menyebabkan kebocoran saluran cerna. Dispepsia tidak memilih usia dan jenis kelamin. Semua bisa terkena. Secara umum satu dari empat orang pernah mengalami dispepsia suatu saat dalam hidupnya.
Beberapa penelitian mengungkapkan penderita maag sering disertai gangguan sakit kepala, migrain, vertigo. Saat kambuh penderita maag sering juga disertai peningkatan emosi atau mudah marah, gangguan konsentrasi, "short memory loss" (mudah lupa), gangguan tidur dan daya tahan tubuh menurun.
Bila daya tahan tubuh menurun, penderita maag sering mengalami sakit flu, sakit tenggorokan, batuk atau pilek yang berkepanjangan dan berulang. Gejala infeksi virus lain yang sering dialami penderita maag adalah badan sering ngilu terutama tangan, kaki dan punggung belakang. Gangguan yang berulang ini oleh penderita sering dianggap karena terlalu lelah bekerja. Lebih rumit lagi saat terjadi berbagai gangguan infeksi tersebut mengakibatkan penyakit maag jadi kambuh. Dua hal tersebut menjadi lingkaran setan. Gangguan maag membuat mudah sakit infeksi virus. Sedangkan infeksi virus memperberat gangguan maag.
Penderita maag sering dialami penderita alergi dan hipersensitifitas makanan. Hal inilah yang menunjukkan bahwa penderita maag harus diwaspadai jenis makanan tertentu yang dapat memperberat gangguannya. Makanan jenis tertentu seperti buah jeruk, nanas, durian, seafood, kopi, kacang-kacangan dan sebagainya.
Penderita gangguan kronis ini juga sering disertai penyakit asma, hidung sensitif, kulit sensitif dan sinusitis. Pada beberapa kasus bila gangguan ini sering berulang jangka panjang akan membuat nafsu makan berkurang dan mengakibatkan gangguan kenaikkan berat badan.
Berpuasa berdasarkan berbagai pengalaman klinis terbukti mengurangi berbagai keluhan penyakit maag. Belum diketahui pasti mekanisme terjadinya perbaikan keluhan penyakit tersebut saat puasa. Beberapa penelitian “chronobiological” menunjukkan saat puasa ramadan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperanan bagi peningkatan kesehatan manusia.
Pengaruh puasa ramadan berkaitan dengan pengeluaran asam lambung telah diteliti dalam penemuan medis. Saat sebelum, selama dan setelah puasa diukur aktifitas gastric, pepsin, asam sialik glycoprotein, kolin dan gastrinaemia. Selama puasa dan setelah puasa ramadan sekresi atau pengeluaran asam lambung membaik.
Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi pengkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalani kenaikkan pesat. Perubahan aksidental lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan HDL. LDL merupakan model lipoprotein yang memberikan pengaruh stimulatif bagi respon imunitas tubuh.
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme local pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah. Hal ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Saat imunitas tubuh meningkat daya tahan tubuh semakin baik sehingga terhindar dari penyakit infeksi. Ternyata penyakit infeksi seperti demam, batuk, pilek atau infeksi lainnya dapat meningkatkan terjadinya gangguan penyakit maag.
Meski beberapa laporan kasus menunjukkan puasa dapat memperbaiki sakit maag tetapi harus diwaspadai pada penderita sakit lambung yang berat. Pada penderita dengan penyakit tukak lambung kronis harus melakukan konsultasi kepada dokter. Beberapa penelitian menunjukkan pada penderita tersebut dalam penelitian endoskopi saat puasa malah berbahaya dan memperberat kondisinya.
Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut atas umumnya di bawah tulang rusuk di atas pusar yang disertai kembung, sendawa berlebihan, rasa panas di dada, mual, muntah, dan napas berbau seringkali dianggap remeh. Dalam kondisi seperti ini biasanya penderita akan minum obat bebas semisal antasida sebagai penawar asam lambung seperti promag.
Promag mengandung komposisi Hidrotalsit 200 mg, Mg-hidroksida 15 mg, simetikon. Komposisi ini membuat kekuatan luar biasa dalam menetralisir asam lambung. Sedangkan Promag Double Action merupakan kombinasi antasida (Calcium dan Magnesium Hydroxide) dan antagonis reseptor H2 (famotidine). Promag Double Action bekerja mengatasi gejala-gejala asam lambung melalui dua mekanisme. Antasida bekerja dengan menetralkan asam lambung dengan cepat dan famotidine bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung dengan lama kerja yang lebih.
Berbagai kandungan itu secara ilmiah terbukti dapat mengatasi berbagai gejala penyakit maag dengan kelebihan asam lambung seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati, kembung, dan perasaan penuh pada lambung. Komposisi hebat ini dapat diindikasikan pada gangguan Gastritis (radang lambung), tukak lambung dan duodenum. ulkus peptikum dan hiperasiditas gastrointestinal.
Berdasarkan penelitian medis berbagai manfaat puasa dan promag tersebut dapat dijadikan acuan untuk melakukan ibadah puasa bagi penderita maag. Selain puasa dan obat maag sebaiknya penderita maag juga harus mewaspadai dan menghindari makanan tertentu yang mengganggu lambung. Kombinasi dahsyat antara muhjizat puasa dan kehebatan promag seharusnya membuat penderita maag tidak perlu kawatir untuk berpuasa. Berpuasalah kamu agar sehat, minumlah promag agar lambung jadi kuat.