Penggunaan media pembelajaran sangat membantu meningkatkan keaktifan peserta didik di kelas tentunya saat penerapan di SD Negeri Bhayangkara. Tentunya melihat dari latar belakang, kondisi, kemampuan, dan daya tangkap yang beragam, saya mencari solusi terbaik untuk menghadapi tantangan ini. Pada pelajaran IPAS dan Pendidikan Pancasila yang saya ajarkan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka, namun saat observasi, saya menemukan bahwa antusiasme mereka rendah baik saya temui dalam PPL I dan PPL II. Hal ini tampak dari ekspresi mereka ketika guru menggunakan metode ceramah atau memberikan tugas menulis. Karena itu, saya memaksimalkan penggunaan media pembelajaran, baik digital maupun non-digital, dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai. Hasilnya, setelah beberapa siklus, semangat belajar mereka meningkat dan hasil belajar menjadi lebih baik.
KEMBALI KE ARTIKEL