Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Meraba Keintiman di Dalam Kantor

14 November 2011   17:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:40 1059 6

Pagi ini begitu cerah, sinar Mentari telah berhasil memberi hangat seisi bumi menggantikan sejuknya embun pagi. Seorang gadis mungil melangkah dengan pasti kearah sebuah kantor yang gedung nya bisa dibilang mewah. Senyum manisnya merekah dibalik kilau lipstick warna pink kesukaan nya, sinar matanya penuh harap seperti degup jantung dan hasratnya untuk menerima segala ilmu yang akan diterimanya di kantor tersebut. Setelan blous kream berpadu celana pajang membuat penampilan nya terlihat sangat exklusif, tak heran memang ini adalah hari pertama bekerja maka wajar jika dia harus terlihat sempurna atas sampai bawah.

Langkahnya terhenti di depan meja resepsionis guna mengisi buku tamu, hal yang sementara harus dilakukan nya selama menunggu ID karyawan atas namanya selesai dikerjakan departemen HRD. Selesai menandatangani dan berbasa basi dengan resepsionis, diapun langsung menuju ruangan dimana dia akan bekerja, dia tahu orang yang pertama kali dijumpainya tentu saja seniornya, karena user atau Manajernya pasti datang ketika Matahari semakin panas.

“Pagi mba Icha”… sapanya ramah kepada sang Senior

“eh… Susan… pagi banget datang nya, dah sarapan belum?”… hmm.. rupanya seniornya ini lumayan ramah.

“udah tadi mba, makasih ya, mm… pa Andre belum datang ya”… jawab Susan sambil menghidupkan power computer yang akan menjadi bayangan otak ku selama bekerja di kantor Penerbitan ini.

“ya belum lah, Manajer gitu pasti datengnya telat donk, o iya karena kamu masih baru, nanti kenalan dulu sama temen-temen yang lain ya, aku temenin, oke”

Hmm.. senang dengan keramahan dan senyum senior ini… “oke deh mba, atur aja”

******

2 jam waktu yang dihabiskan Susan dan Icha dalam acara perkenalan, maklum saja kantor tersebut memang besar sekali dan dihuni ratusan pegawai, walaupun tidak semua pegawai diperkenalkan, tapi tetap saja ada basa basi ini dan itu, ditambah koordinasi pekerjaan yang dilakukan icha kepada beberapa teman nya yang memaksa Susan berdiri mematung menunggu urusan Icha selesai.

Pak Andre masih belum datang, sementara menurut mba Icha tidak ada tugas urgent yang harus dikerjakan, jadilah Susan hanya melihat-lihat isi file pada komputer sambil bercakap-cakap dengan Icha.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun