Anda pernah bertanya-tanya seperti judul saya di atas? Saya sering. Saking seringnya, lama-lama saya merasa bodoh juga, kurang paham apa itu "bodoh" (plus sanak-familinya yang lain, seperti "bego", "tolol", "goblok"),
duspake mikirin pertanyaan
bodoh itu pula. Lucunya, kata yang kurang saya mengerti karena begitu bodohnya saya itu justru kerap saya pakai untuk mengatai orang (termasuk diri sendiri, lebih sering malah!).
KEMBALI KE ARTIKEL