Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Quantum Data Similar

15 Agustus 2022   09:00 Diperbarui: 15 Agustus 2022   09:09 150 0

Data terus berkembang dan jika tidak dikendalikan, Maka akan berakibat fatal. - Leonard Kleinrock -

Pada artikel sebelumnya yang berjudul " Perkembangan Metaverse dan Gilgaverse (part 1)" , kita membahas bagaimana data terbentuk, manfaat, karakter yang berbeda beda. Salah satu yang kita bahas kemarin tentang NFT, smart contact dan Coin.

Memang telah kita pelajari bahwa data secara perlahan tetapi pasti akan terus berkembang pemanfaatannya dan berevolusi menjadi sebuah sistem yang secara siknifikan memiliki jalan cerita yang berbeda. Sehingga dari jalan cerita berbeda beda itu, Maka ditentukan sebuah "timeline" cerita untuk berkembang sebuah data.

Latar Belakang
Pada tahun 1880, adalah awal data Herman Hollerith mulai mencari sistem dasar penghitungan data. Hal ini di akibatkan karena adanya berita atau cerita yang kurang enak akibat pemilihan presiden Amerika pada saat itu.  

Sehingga pada saat ini tercipta sebuah alat bernama mesin tabulasi dengan kertas pons. Sebagai data awal yang masih sangat ringkas dan sederhana. Dari sini data secara perlahan semakin banyak terutama dalam penggunaan mesin ciptaan Herman Hollerith, Sehingga pada tahun 1911, H. Hollerith mengabungakan diri dengan beberapa perusahaan yang berbasis pada  perusahaan pengolahan data yang diawasi langsung oleh otoritas kebijakan Amerika pada saat itu. Perusahaan itu bernama  CTR company ( Computing Tabulating Recording) yang memegang  basis pertama sebuah data khususnya data yang berkaitan dengan pemerintah.

CTR company ini terus berkembang dan terus menyesuaikan diri dengan permintaan dalam skala besar Dan semakin rumit dalam mengambil inti dari data itu. Sehingga pada tahun 1924, CTR company berubah menjadi IBM ( International business Machine). Perubahan nama tersebut karena usul dari pemegang share terbesar CTR company pada saat itu.

Pada saat itu atas tekanan besar dari pemegang share terbesar perusahaan IBM,  Maka Herman menjalan bisnis dengan mengandalkan pengolahan data terpusat  dengan kompleksitas tinggi dan skala global (terlahir sistem komputerisasi data) .  Hal ini membuat Herman secara terang terangan menolak dan menentang tegas gagasan itu. Karena menurut Herman perbuatan tersebut merupakan hal yang melanggar dasar prinsip yang dia pegang selama ini.

Dengan ada komputerisasi data yang terpusat, akan terjadi yang namanya  "big crash" dalam segala bidang. Hal ini akan mengancam beberapa peran yang menjadi dari dasar pengembangan penghitungan data itu sendiri.

Tetapi apa yang terjadi, IBM tetap bertahap dengan konsepnya sehingga IBM menjadi sebuah komputerisasi data terbesar pada masanya. Dan dalam perkembangannya IBM memiliki banyak pesaing dengan   pemain sistem komputer yang berkembang. Tetapi dengan "idiologi" IBM berkembang dengan cepat. Sehingga IBM menjadi Salah satu pelopor lahirnya sistem pendataan terpusat dengan kompleksitas yang sangat tinggi pada zamannya.

Big Crash
Sering dengan perkembangan dan zaman yang terus berubah.  Apa yang di khawatirkan oleh oleh Herman Hollerith terjadi, dimana dengan "idiologi" yang dibawa oleh IBM, sistem secara perlahan berevolusi menjadi sebuah sistem data terpusat yang berbasis kepada komputerisasi menjadi menjadi sistem pemetaan data berbasis sistem atomic.

Dimana ini semua berubah setelah lahirnya Windows dan Mac Os. Dimana kedua operating sistem ini memiliki kemampuan yang menyerupai IBM tetapi memiliki grafik lebih sehingga lebih mudah dipahami dan lebih disukai oleh penggunaan. Pada saat inilah mau tidak mau sistem dalam IBM dipaksa berubah dengan fokus kepada pemetaan data terpusat.

Tetapi hal tersebut tidaklah mudah, Sehingga mau tidak mau IBM tunduk kepada sistem atomic yang secara konsep telah merubah gaya bisnis IBM dari data terpusat menjadi sistem data atomic yang telah ada.

Dari sinilah IBM secara perlahan redup dari sistem data terpusat dan mengembangkan data center khusus berbasis internet (Servers). Dari sinilah secara perlahan IBM merubah sistem dari individual bisnis menjadi bisnis kolaborasi. Karena IBM tahu perkembangan data makin lama semakin cepat, dengan sistem atomic Maka data semakin lama semakin besar dan cepat juga berevolusi, mereka tidak boleh terlambat sama sekali dari jalur cepat perubahan itu.

Maka setelah "Big Crash" terjadi dimana-mana, Maka seorang pengamat data dan bapak internet (Leonard Kleinrock) secara perlahan mulai menyuarakan kembali untuk mengembalikan sifat dasar data menjadi data terpusat. Dimana data data yang ada di dunia ini dapat dikumpulkan dan di proses lebih lanjut. Karena menurut dia data yang ada di dunia harus dapat terkendali, jika tidak terkendali akan menjadi boomerang pada suatu saat nanti.

Boomerang yang dimaksud oleh Leonard Kleinrock adalah data yang tidak terkontrol dan merusak program yang ada yang perlukan. Tetapi hal ini pun mendapat perlawanan dari beberapa orang yang menyuarakan " I can Speak of Freedom"  yang digagas oleh maxim yang sekarang kita kenal dengan " freedom of speech".

Dimana maxim berbicara tentang kebebasan untuk mengakses data, kebebasan berpendapat, dan berbagai hal lainnya ( fenomena ini menguat  kebebasan menginformasikan dan mendapatkan informasi - open source ). Hal ini secara perlahan dan masif memunculkan berbagai macam kelompok yang membagikan informasi data dan cara penggunaan suatu program secara gratis. Mereka membuat kelompok yang mengharuskan seluruh anggotanya untuk berbagi informasi dan memberikan pengembangan dari sistem yang ada. Sehingga menimbulkan "Big Crash" yang cukup besar, dimana ada ribuan data yang dihasilkan dengan format yang berbeda beda.

Open source
Apa yang disuarakan maxim pun mendapat tanggapan dan dukungan positif dari sejumlah orang yang berpengaruh saat itu. Salah satu tokoh yang terkenal adalah Charles Babbage, dimana pada saat itu Charles mendapatkan gelar sebagai bapak komputer yang memiliki jasa  terciptanya Microsoft maupun Mac os.

Sehingga secara perlahan beberapa programer yang secara perlahan dan sembunyi membuat sebuah komunitas kecil untuk berbagi  informasi tentang suatu program. Tetapi dari sinilah muncul konsep "hacker" dimana komunitas ini dapat menjalan program yang seharusnya menjadi nilai kormesial bagi perusahaan dibagikan gratis oleh sekalangan orang. Tetapi golongan "hacker" menganggap program ini seharusnya diberikan secara gratis untuk pemanfaatan yang lebih besar lagi.

Hal ini menjadi perdebatan yang cukup sengit antara perusahaan dan para golongan " hacker" ini. Sehingga lahirlah sebuah program lain yang memiliki fungsi yang sama dan gratis. Nama program itu adalah Linux yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Hal ini sebagai cara protes para golongan ini kepada korporasi besar yang mengkormesialkan data yang ada.

Hal ini membuat Microsoft maupun Mac Os untuk berpikir dan bagaimana menghambat laju dari Linux ini. Ada beberapa cara yang dilakukan oleh kedua perusahaan ini. Salah satunya dengan membuat sistem berkesinmabungan berbayar atas semua program yang terpasang pada os tersebut. Hal ini dilakukan oleh Mac os agar lebih exclusive dibandingkan lawannya.

Berbeda dengan Microsoft, dimana dia bekerjsama membuat sebuah sistem bahasa yang mempermudah seorang programer untuk membuat data yang dibutuhkan. Disamping itu Microsoft menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan software ( termasuk IBM - sebagai sistem server berbasis Microsoft ) yang dipergunakan untuk osnya. Hal ini secara perlahan mengubah pemetaan penggunaan operating sistem di dunia, dimana sistem yang dipakai mau tidak mau Microsoft.

Sedangkan Linux, mengumpulkan orang orang yang memiliki visi dan pandang yang sama. Sehingga membuat sebuah sistem yang hampir serupa dengan Microsoft untuk menyaingi dan memperbesar pemahaman / idiologi  mereka bahwa semua sistem harus terbuka dan dapat di akses seluas luasnya.

Tetapi pemahaman apa yang dilakukan Linux tidaklah mudah. Mereka secara memahami teori lama yang berkata bahwa di dalam sistem dunia terdapat sistem kekuatan yang mengontrol segalanya. Pada akhirnya mereka mulai dapat mengembangkan secara sedikit demi sedikit kepada user dan pengembangan program lainnya.

Sampai pada akhirnya, sistem Linux mengubah sistem kerja mereka dengan mengabungkan cara yang dilakukan oleh Microsoft Dan Mac os.  Mereka bekerjsama dengan Google, yang pada saat itu Masih menjadi perusahaan kecil dan belum memiliki kekuatan dalam pengembangan sistem data (siklus data atomic).

Secara perlahan Linux memanfaatkan google secara tidak langsung untuk membantu perkembangan data yang ada ( dari sinilah muncul istilah "open source" ) . Dan hal ini mendapatkan respon yang sangat baik dari para penguna google. Mereka dapat mencari data serta mengembangkan data yang ada untuk dapat berbagi, dilihat , serta dikembangkan lebih lagi.

Dari sinilah "open source" menjadi raja Dan mulai mendapatkan pamor yang besar. Bahkan secara perlahan dan pasti mereka mengubah tata cara hidup manusia yang mengandalkan google dalam kehidupan sehari hari.

Google pun secara perlahan terus mengembangkan sistem open source ini dengan masuk pasar Android yang dapat dikembangkan dengan mudah Dan terhubung dengan akun google. Hal ini menjadi terus berkembang dan terus melakukan inovasi kepada penguna untuk membantu perkembangan data atomic yang terpusat.

Dari data yang telah dikirim oleh seluruh akun google kepada server dikelolah oleh google untuk melakukan sebuah pemetaan data secara menyeluruh. Data yang menyeluruh ini nantinya akan kembali digunakan oleh akun google yang membutuhkan bahkan dikembangkan lebih lagi / di update oleh akun google yang lain.

Inilah prinsip dasar dari Quantum Data Similar yang dikembangkan oleh "W3" / Blockchain data. Untuk saat itu data secara perlahan masih dapat dirubah termasuk dalam hal data data yang seharusnya menjadi data universal yang harus diketahuin banyak orang. Maka secara perlahan muncullah blockchain data.

Blockchain data

Bersama dengan lahirnya crypto currency, Maka secara perlahan konsep blockchain technology ini semakin dimatangkan. Dimana data blockchain secara perlahan masuk kedalam sistem konfensional dan mendorong sistem konfensional untuk menjadi blockchain data yang mengunakan konsep sistem data atomic.

Walaupun dalam proses pengadopsian sistem ini menjadi kontrofesi pada awalnya. Tetapi sistem ini terus berkembang dan secara perlahan tapi pasti masuk Dan secara tidak langsung data yang sama mulai disatukan. Data yang disatukan memiliki koneksi dari induk yang satu dengan induk lainnya.

Walaupun dengan presentasi dan konsep implementasi yang baik, sistem atomic Masih di ragukan dari sistem keamanan. Tetapi kecemasan ini, secara perlahan mulai ditanggulangi dengan beberapa perusahaan mulai membuat sistem keamanan berbasis Blockchain yang kuat. Salah satu yang bermain untuk Hal tersebut adalah IBM.

Oleh IBM, blockchain sendiri dibagi  beberapa sektor kemana yang memiliki kompleksitas yang cukup tinggi untuk kalangan tertentu. Untuk sektor publik , mereka mengunakan metode :

              ==> " join and validation" dimana sistem keamanan ini membebaskan seluruh transaksi data tercatat dalam sistem yang terhubung.

             ==>   "Permissioned blockch" dimana sistem membutuhkan approved dari orang / data keamanan tertentu untuk mendapatkan akses dalam transaksi data tersebut.

            ==> "Permissionless blockchains" dimana sistem ini bekerja pada kalangan tertentu dan tidak membuka akses kepada publik sama sekali
 
            ==> " Private blockchains" dimana sistem sangat mengandalkan satu data dimana hanya satu data yang dapat akses data tersebut.

Dari ke 4 metode ini, ada oerbedaan perlakuan terhadap sistem itu sendiri dan membentuk sistem yang atomic menjadi sistem atomic terpusat.  Menurut penggunaannya sistem "Permissionless blockchains" dan " Private blockchains" di persiapkan untuk dokumen data negara Dan keamanan negara. Sedangkan seluruh dokumen negara lainnya mengunakan  " Permissioned blockch" dan "join and validation" digunakan kepada seluruh sistem pada jaringan dunia seutuhnya.  

Tetapi yang perlu diperhatikan bahwa seluruh data yang ada dilakukan pada 1 jaringan yang sama dan membutuhkan database yang besar. Sehingga dibuatkan sebuah sistem jaringan dan server terbesar pada masa itu. Dan mereka menyebutnya QDS ( Quantum Data Similar).

Quantum Data Similar
Dimana QDS adalah program pengembangan dari produk Blockchain yang diadaptasi agar sistem data yang konfensional dapat menyatakan data yang ada di awal Dan secara pasti akan mengkonversikan ke data "baru" agar bisa digunakan Dan di kembangkan di sistem Baru.

Pada tahun 2020 secara perlahan dan pasti data mulai diubah menjadi data gabungan yang saling terhubung. Apalagi dengan terjadinya pandemic, membuat pengembangan sistem atomic dan atomic terpusat menjadi sebuah keharusan. Hal ini berdampak bukan hanya kepada sosial budaya saja , tetapi pengembangan sistem pengolahan data yang semakin spesifik dan digabungkan dalam satu garis yang sama.

Hal ini secara tidak langsung membuat data yang ada memiliki cabang atomic yang saling terhubung dengan sistem pencatatan dan semuanya terkontrol dalam satu garis lurus.  Sehingga secara mau tidak mau, data yang ada secara perlahan akan mengubah bentuk dari data singular menjadi "multiverse" data. Karena data itu akan berkembang masuk ke dalam beberapa lini dan salah satunya ketika pengembangan data di gilgaverse.

Satu data dan tatanan baru
Pengembangan satu data sebenarnya sudah berjalan sejak tahun 2000 dimana banyak konsep yang sudah dikembangkan dan dicoba dalam pengaplikasian satu data ini. Dan memang dalam kasus tertentu Hal tersebut Masih dianggap tidak masuk akal dan membuang biaya percuma.

Tetapi sering dengan waktu dan perkembangan jaman, secara perlahan dikembangkan teknologi API yang memudahkan untuk saling terkoneksi satu dengan lainnya. Dan sampai beberapa tahu kedepan sistem API ini akan dipakai sebagai salah satu protokel untuk terhubung dan masuk ke sistem yang dipanggil oleh sistem lainnya untuk masuk atau melakukan sebuah transaksi data.

Sebenarnya inti dari sistem atomic adalah pengembangan dan mengkaitkan satu data dengan data lainnya di seluruh dunia agar dapat satu kesatuan data secara menyeluruh dengan single act ( single submission, single data, single information). Dan inilah Quantum Data Similar yang sesungguhnya, dimana satu data dapat berdiri sendiri dan saling terkait satu dengan lainnya.  

Data yang ada akan secara kumuatif berkembang menjadi sistem lengkap dan menjadi dasar pembentukan baseplate yang kuat untuk masuk dalam sistem Metaverse 3.0 yang menuju Gilgaverse.  Dengan pengembangan data yang sangat cepat dan semakin lengkap data , maka data akan semakin padat dan semakin jauh penggunaannya. Sehingga banyak dari pakar data menyebutnya dengan "tambang minyak masa depan".


Gilgaverse QDS
Setelah data banyak terkumpul pada " tangki  data " atau server data yang besar ini dapat stabil dan menerima data secara normal. Maka pada saat itu proyek Gilgaverse / proyek keabadiaan mulai berjalan dan berkembang sebagaimana data ini dapat melakukan fungsinya untuk memberikan hasil data yang dapat dipakai oleh manusia bahkan di zaman ini adalah sistem pengambil keputusan yang mulai berlaku secara tetap.

Sistem pengambilan keputusan dalam masa Gilgaverse akan berlaku karena pada masa ini pemikiran manusia bahwa sistem dapat mengambil jalan terbaik berdasarkan data padat yang telah diolah dengan diagram dan alogirtma terbaik untuk kepentingan terbaik yang telah ditetapkan.

Pada sistem Gilgaverse, sistem berlaku dianggap sebagai " tuhan"  yang tanpa pengecualian dapat memberikan keadilan yang absolute ( keadilan semu manusia - dibahas dalam " Budaya dan Tatanan Dunia Baru ")  kepada data atau manusia yang tercatat dalam database mereka. Karena menurut mereka bahwa apa yang diarahkan bahkan keadilan pada data adalah kebenaran objektif yang menjadi tiang yang kokoh.

Bahkan dalam perkembangan selanjutnya nilai manusia seakan ada dibawah nilai data yang menjadi bagian penting dalam pengembangan analisa data seperti data negara dan nilai konspirasi dalam pengembangan data tersebut.

Pada akhirnya manusia sendiri  tidak dapat membedakan kembali mana kebenaran sejati dan mana kebenaran absolut. Karena memang di Metaverse data sebagai pembanding sebuah kebenaran adalah fakta yang tertulis dan tercatat. Data yang tercatat Dan tertulis pada masa Metaverse maupun Gilgaverse mengacu kepada data QDS yang telah terhubung Dan memiliki ribuan data yang tidak dapat dihitung banyaknya. Sehingga siapapun bahkan manusia itu  sendiri tidak menyangkal hal tersebut.

Apa yang terjadi di Gilgaverse 2.0 akan kita bahas dalam pembahasan kita selanjutnya, bahkan karena adanya QDS ini , kedepannya manusia tidak perlu membuat makanannya lagi dengan buah dan sayuran yang ada.  Mereka hanya makan dari ekstrak makan yang ada dalaam bentuk serbuk / bubuk yang dicarikan. Makanan yang di makan hanya biasa saja tetapi ketika makan itu di scan dan makan menjadi makanan yang sangat enak yang dapat dimakan dengan kita berada di dalam  dunia Metaverse maupun Gilgaverse . Hal ini juga mengacu pada indra perasa yang berkembang pada dunia Gilgaverse.  

Untuk selebihnya akan kita bahas di selanjutnya , lanjut ?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun