Sekarang, pertanyaannya; apakah Natal itu sekedar momen perayaan belaka? Dalam suasana perayaan penuh kegembiraan dan suka cita, menyenangkan, pasang pohon natal, pakaian baru dan lain sebagainya. Tahun ini dirayakan dengan meriah, tahun depan demikian juga. Apabila kita terfokus pada momen dan suasana perayaannya saja, maka kita akan kehilangan esensi natal itu sendiri.
Pada konteks Kristiani, Natal berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan Yesus Kristus, yaitu ajaranNya, teladanNya dan perintahNya. Maka Natal adalah anugerah Allah kepada umat manusia di dalam Yesus Kristus. Firman Tuhan berkata: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16).
Yesus berkata:"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku". (Yohanes 14 ayat 6). Pernyataan ini adalah pernyataan yang tegas bagaimana cara memperoleh keselamatan supaya bisa sampai ke surga.
Ada pepatah yang mengatakan,"banyak jalan menuju Roma". Memang betul, banyak jalan menuju Roma, bisa jalan kaki, bisa naik pesawat, bisa naik kapal atau naik mobil. Tetapi menuju Surga, Yesus sudah berkata: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Sorga adalah tempat kediaman Allah, yang tidak dapat dimasuki oleh siapa pun tanpa perkenananNya. Dengan perbuatan baik kita atau kesalehan kita? Tidak cukup sebagai tiket kita untuk bisa sampai ke sana. Jalannya sudah ditentukan Allah di dalam Yesus Kristus. Kita hanya dituntut menerima Jalan itu, yaitu AnugerahNya di dalam Yesus Kristus.
"Barangsiapa percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah". (Yohanes 3 ayat 18).
Dengan demikian berbicara mengenai Natal; menerima jalan yang sudah ditentukan oleh Allah, di dalam Yesus Kristus, supaya manusia dapat diperdamaikan dengan Allah. Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Sebab upah dosa ialah maut. Tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Barangsiapa memiliki Anak, yaitu Yesus Kristus, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.
Di dalam Yesus Kristus, dosa kita diampuni.
Di dalam Yesus Kristus, kita diperdamaikan dengan Allah.
Di dalam Yesus Kristus, kita beroleh hidup yang kekal.
Di dalam Yesus Kristus, Allah beserta kita (Immanuel).
Selamat N a t a l
TUHAN beserta kita.
Amin.