Sekarang secara perlahan aku mengerti akan tingkah laku burukku, mungkin itu semua karna lingkungan keluargaku yang tidak penah memiliki suasana damai dan nyaman, dan saat itu juga aku berusaha memperbaiki diri sedikit demi sedikit. Beda dengan Adela, dia memiliki hati yang lembut, semua terpancar dari tutur katanya yang sangat sopan dan tingkah lakunya yang polos, ketika sedang ada masalah Adela selalu menceritakannya padaku, dan selalu berusaha untuk tegar.
Aku merasa lebih baik setelah bertemu dengan adela, seakan dia selalu memancarkan aura positive di sekelilingnya, sehingga membuatku selalu iri dan ingin menjadi dirinya, tapi rasanya tidak mungkin, karna aku sadar semua sudah di tentukan TUHAN.