Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

[FFK] Kau Sebut Warna untuk Rindu dan Masa Lalu yang Menderu

21 Maret 2011   14:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:35 204 11

(kau, mungkin aku)

Kaos kaki yang kemarin putih itu sekarang memucat, letih. DiĀ ruang tamu, sepatu biru saling dekap dalam peluk haru, seolah-olah lama tak bertemu.

Kau lihat itu, topi hitam di gantungan? Ia sering menyamarkan segala pitam kemarahan.

Ah, syal merah itu selalu mengingatkan padamu, saat kita saling berserah sepenuh gairah.

Buku hijau, catatanmu yang tak pernah kuhirau. Teramat banyak cerita kelabu kita sembunyikan di balik kelambu.

Jaket coklat bergaris kuning, tentu kau masih ingat, saat kita berpeluk erat berjalan seiring.

.

(aku, bisa saja kau)

SelembarĀ puisi cinta merah muda adalah degup dada yang birama ketika romantisme berisyarat di malam kita yg purnama muda.

Oh, kartu pos berwarna senja yang pernah kau kirimkan, ketika rindu lagi-lagi bekerja dan mengambil semua mimpi menjelma desah yang hasrat.

Payung lembayung yang menutup di sudut kamar, menghentikan masa ketika kau dan aku merinai sore yang gerimis, basah oleh rona yang larung.

Dan sekotak kado jingga yang sekarang berdebu, adalah lepasnya waktu yang selibat, menghambur lepas kita, juga.

****

aku

rindu

kau

sendu

dalam

ungu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun