Pesta Hari Fiksi Kompasiana yang digelar tanggal empat Maret jam sembilan malam sampai dengan tanggal kima Maret jam sembilan pagi usailah sudah. Selayaknya sebuah pesta yang berhasil, Hari Fiksi Kompasiana memotret banyak kenangan yang menyenangkan; sahabat-sahabat yang saling bergandengan tangan sembari menari-nari di diksi dan puisi, tawa sapa dan komen mulai dari
hahahaha, wakakakaka sampai kepada menanyakan masa depan dan berita cinta (ehm *sambil melirik kepada seorang perempuan dan seorang lelaki), HL yang akhirnya diganti dan semua kegilaan ala
Mr. Plankton* yang menguasai ranah fiksi di Kompasiana. Tapi, yang paling keren dari semua hal keren yang dilakukan oleh kami, para pecinta fiksi yang keren-keren ini adalah: banyaknya karya fiksi yang menggenangi Kompasiana selama kurun waktu pesta yang cerah ceria tersebut. Saya sampai berhari-hari mabok membaca tulisan-tulisan para pelayar kanal fiksi. Berpuluh-puluh tulisan, seperti maling, berhasil mencuri pandangan mata dan cinta dari hati saya. Karena beberapa sudah diulas oleh kawan-kawan, maka saya pilih saja fiksi yang menurut saya unik, dan tentunya menarik.
KEMBALI KE ARTIKEL