Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga Artikel Utama

Misteri Forlan dan Lawatan Uruguay di Jakarta

7 Oktober 2010   19:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:37 1513 0
Kasak-kusuk seputar absennya striker Diego Forlan dalam lawatan Uruguay ke Jakarta, 8 Oktober, seperti tidak ada ujungnya. Mulai dari saat ia menghilang dari pesawat Lufthansa LH778, yang sedianya akan menerbangkan Pemain Terbaik Piala Dunia 2010 itu dari Frankfurt via Singapura ke Jakarta, Selasa (5/10) lalu. Hingga saat Pelatih Uruguay Oscar Tabarez memberikan keterangan pers pada wartawan, yang disiarkan langsung televisi swasta dari Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (7/10) malam. Pertanyaannya sama: mengapa Forlan tidak mau bertanding di Jakarta? Informasi awal, striker Atletico Madrid itu batal bertanding melawan timnas Indonesia karena tengah memulihkan kondisi fisiknya. Ini yang dilansir situs harian olahraga Spanyol, AS.com, Rabu. Bisa dimaklumi jika Forlan mengalami keletihan dan harus memulihkan fisik sebelum terbang lintas benua tak kurang dari 12 jam. Minggu lalu, ia tampil penuh 90 menit membela Atletico Madrid dalam lawatan ke Sevilla di Liga Spanyol. Atletico kalah 1-3 pada laga itu. [caption id="attachment_282222" align="alignnone" width="300" caption="Suasana latihan tim Uruguay jelang lawan Ghana pada perempat final Piala Dunia 2010 di Soccer City, Johannesburg, Afsel. Forlan nomor 2 dari kiri. (Foto: MH SAMSUL HADI)"][/caption] Bisa kita bayangkan, setelah bertanding hari Minggu (baca: Senin dini hari WIB), betapa letihnya ketika tak lama kemudia ia harus terbang Eropa-Asia dan harus tiba di Jakarta, Selasa sore. Namun, jika itu alasannya, mengapa bek Martin Caceres bisa datang? Caceres adalah bek timnas Uruguay yang tampil di klub Sevilla, lawan Atletico di Liga Spanyol pada Senin dini hari WIB itu. Seperti Forlan, Caceres juga main 90 menit. Ia mendarat di Jakarta, Selasa malam, dengan pesawat Cathay Pacific CX797 via Hongkong. Jika Caceres bisa datang, kenapa Forlan tidak? Titik terang seputar misteri Forlan mulai tersibak, Kamis dini hari WIB, saat reporter kantor berita Reuters di Montevideo melaporkan perselisihan soal kontrak agen pengelolaan tour tim Uruguay ke Indonesia menjadi pemicu batalnya Forlan ke Jakarta. Intinya, loyalitas Forlan pada hubungan keluarga menjadi pemicu Forlan enggan tampil di Indonesia. "Family loyalti denies Indonesians Forlan appearance," demikian judul berita Kamis subuh itu. Reuters mengutip pernyataan Pablo Forlan (ayah Forlan) di radio "1410amlibre". Menurut Pablo, Forlan menolak tampil di Indonesia karena Asosiasi Sepak Bola Uruguay (AUF) menolak proposal saudaranya yang juga bernama Pablo untuk mengelola laga persahabatan di Jakarta. "(Pablo, saudara Diego) punya kesempatan mengatur pelaksanaan laga itu dan batal karena laga itu diserahkan pada orang lain. Bagaimana sesama saudara akan bereaksi jika ada orang lain menangani laga yang semua bakal dikelola saudara sendiri? Diego tidak jadi datang (ke Jakarta) karena alasan itu," papar Pablo, sang ayah yang juga mantan bek timnas Uruguay di Piala Dunia 1966 dan 1974 itu. [caption id="attachment_282224" align="alignnone" width="300" caption="Suasana latihan tim Uruguay jelang lawan Ghana pada perempat final Piala Dunia 2010 di Soccer City, Johannesburg, Afsel. (Foto: MH SAMSUL HADI) "][/caption] Hal itu saya coba konfirmasi ke ofisial timnas Uruguay dalam jumpa pers prapertandingan di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis sore. Jumpa pers ini cukup aneh, dari narasumber yang tampil dan pengelolaannya. Aneh? Ya. Baru kali sepanjang meliput sepak bola, jumpa pers untuk preview tidak dihadiri pelatih atau pemain yang bakal bertanding. Manajer timnas Andi Darussalam dan asistennya, Iwan Budianto, mewakili tim Indonesia. Lucas Norberto Blasina Viera dan Anibal Eduardo de Olivera Silva, dua pengurus AUF, mewakili tim Uruguay. Dalam akun twitter saya (@MhSamsulHadi) saat itu juga, langsung saya tulis: "preskon spk bola terburuk yang pernah saya ikuti. Tanpapelatih-pemain,...", "Indonesia sdh kalah dr Uruguay!", dan lain-lain. Jumpa pers juga berlangsung agak aneh. Kru televisi dengan kamera berjajar di bangku terdepan, menutup pandangan reporter yang duduk di belakang mereka. Biasanya, kru pembawa kamera televisi berjajar paling belakang. Apa jawaban pengurus AUF atas keterangan Pablo soal perselisihan kontrak keagenan sebagai pemicu batalnya Forlan datang ke Jakarta? "Tidak ada masalah antara AUF dengan Forlan. Forlan tidak datang karena masalah pribadi," kata Lucas Norberto Blasina Viera. Pertanyaan senada dipertegas seorang rekan seusai jumpa pers. Sekali lagi, Lucas membantahnya dan kembali menyebut "masalah pribadi" itu. Bagi kita, istilah "masalah pribadi" itu telah dijelaskan pernyataan Pablo Forlan di Montevideo!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun