Hari ini saya beruntung. Bukan hanya menjadi saksi lolosnya Spanyol ke perempat final, setelah mereka memukul Swedia 2-1 lewat gol injury time striker David Villa. Keberuntungan itu lebih karena saya mendapat tiket mixed zone, yang memungkinkan bisa wawancara dengan para pemain Spanyol. Tak lama setelah peluit terakhir wasit berbunyi dan menyelesaikan berita pertandingan yang langsung terkirim untuk "Kompas Update", saya bergegas ke ruangan mixed zone, yang bersebelahan dengan media center Stadion Tivoli NEU, Innsbruck.
Rupanya saya termasuk wartawan yang datang awal. Saat tiba, saya hanya melihat seorang wartawan radio Spanyol yang lehernya berkalung alat perekam dan mikrofon di tangannya. Satu per satu wartawan berikutnya berdatangan, membuat sisi terdepan jalur mixed zone itu penuh sesak dengan wartawan-wartawan radio Spanyol. Kenapa mereka memadati sisi terdepan mixed zone itu, saya baru tahu belakangan ketika pemain-pemain Spanyol muncul.
Wartawan-wartawan radio itu ternyata menunggu wawancara eksklusif pemain Spanyol yang diberikan di tengah kerumunan. Itulah cara pemain Spanyol berbagi kegembiraan atas kemenangan yang baru mereka dapatkan. Jika memungkinkan, mereka sepertinya akan berlama-lama di tempat itu. David Villa, Torres, Capdevilla, Carlos Marchena, dan Santi Cazorla berlama-lama dalam melayani wawancara wartawan Spanyol.
Villa dan Torres bahkan memberikan wawancara satu per satu pada beberapa reporter radio. Para pemain itu sangat profesional, respek terhadap wartawan, dan selalu menjawab pertanyaan yang ditanyakan pada mereka. Jauh bertolak belakang dengan pemain-pemain sepak bola Indonesia, termasuk pemain timnas sekalipun. Mereka juga tampil klimis, rambut tersisir rapi, dan wangi.  Â
Saya bergabung dalam kerumunan itu, tetapi tak menangkap satu pun pembicaraan mereka karena terucap dalam bahasa Spanyol. "Bos, siapa pemain Spanyol yang bisa bahasa Inggris? Apakah Torres kira-kira sudah bisa?" saya tanya rekan di Jakarta lewat SMS. "Coba saja Alonso (maksudnya, gelandang Xabi Alonso). Torres belum bisa, karena baru setahun di Inggris," jawab rekan saya.         Â
Sayang, justru Alonso pemain yang menolak diwawancara. Gelandang Liverpool langsung ngeloyor berjalan terus meski sudah disapa seorang wartawan dengan "Mr Alonso... Mr Alonso... Mr Alonso...." Saya lihat, wajahnya kecewa. Maklum, ia  tidak diturunkan melawan Swedia dan saat menghadapi Rusia ia hanya main kurang dari 30 menit. "No… no… no…., " kata Alonso sambil ngeloyor pergi saat seorang wartawan meminta komentarnya.
Torres menjadi pertaruhan terakhir, semoga dia mau memberikan sepatah-dua patah kata dalam bahasa Inggris. Namun, setali tiga uang. Mungkin karena kelelahan seusai melayani beberapa wartawan radio Spanyol satu per satu. Ia juga terus ngeloyor berjalan meski seorang wartawan berambut pirang mengejarnya dengan menyapa, "Mr Torres... Mr Torres... Mr Torres... Just one question, please?"
Â
Villa terlepas dari beban
Begitulah suasana mixed zone Stadion Tivoli NEU, Innsbruck, pascakemenangan Spanyol 2-1 atas Swedia. Di antara para pemain Spanyol itu, striker David Villa terlihat paling berbahagia. Wajahnya sumringah dan berkali-kali melempar senyuman. Lengkap sudah kebahagiaan striker klub Valencia itu. Pada laga keduanya di Piala Eropa 2008, ia masih tajam.
Melalui kaki striker berusia 26 tahun itu, Spanyol mendapat tiket perempat final. Villa menjadi penentu lewat gol menit ke-92 dan memenangkan Spanyol 2-1 (1-1) atas Swedia pada laga Grup D. Spanyol lolos ke perempat final sebagai juara Grup D dan akan menghadapi satu dari tiga calon penghuni runner-up Grup C yang diperebutkan Romania, Perancis, dan Italia.
Adapun Swedia akan berebut posisi runner-up Grup D dengan Rusia yang memukul Yunani 1-0 (1-0) dan memaksa juara bertahan itu angkat koper. Swedia atau Rusia akan menantang Belanda, juara Grup C.
Seperti saat menundukkan Rusia 4-1, Spanyol turun dengan duet bomber David Villa-Fernando Torres. Villa terlihat lebih senang justru karena ia tidak mendominasi panen gol, seperti saat ia mencetak hat-trick bagi kemenangan Spanyol atas Rusia. Ia berbahagia karena bisa berbagi gol dengan pasangannya, Fernando Torres, yang membuka kemenangan tim Matador menit ke-15.
Striker Liverpool itu menghadang bola umpan silang gelandang kiri David Silva sebelum kiper Swedia Andreas Isaksson mampu mengantisipasinya. Ini gol pertama Torres di turnamen ini. Bagi Villa, gol tersebut telah melepaskan beban batinnya dari situasi tidak mengenakkan terkait perhatian publik padanya yang terlalu besar dibandingkan pada Torres.
Setelah ia membuat hat-trick ke gawang Rusia, ia sibuk menjelaskan pada wartawan bahwa tanpa Torres ia tidak bakal mampu mencetak rekor yang menyamai striker Belanda Patrick Kluivert pada perempat Piala Eropa 2000 melawan Yugoslavia itu. Perjalanan masih panjang dan ia membutuhkan kekompakan luar-dalam dengan Torres.
Melawan Swedia, dua bomber tersebut tampil penuh 93 menit. Villa beberapa kali berusaha memberi umpan pada Torres, tetapi jarang yang pas. Striker klub Valencia itu memang lebih ampuh sebagai penuntas serangan daripada pengumpan. Ketika bek kiri Joan Capdevila meluncurkan umpan panjang dari belakang, Villa tanpa kesulitan mengecoh duet bek Petter Hansson-Olof Mellberg dan melepaskan tendangan menerjang gawang Isaksson.
"Saya merasa lebih bangga dengan gol hari ini ketimbang tiga gol yang saya cetak sebelumnya," kata Villa seperti dikutip situs resmi Euro 2008. "Ini bagus bagi saya membawa tim ini lolos dan memberi tambahan tiga poin pada Spanyol meski kali ini kami agak kesulitan." Swedia memperkecil kekalahan lewat gol Zlatan Ibrahimovic menit ke-34.
Bek Carles Puyol ditarik keluar menit ke-24 karena cedera. Dua gelandang pilar, Andres Iniesta dan Xavi Hernandez juga diganti bersamaan menit ke-58. Performa pemain cadangan tak kalah mengesankan dengan pemain inti.
Namun, mereka lebih banyak membangun serangan dengan bola-bola tinggi dan umpan-umpan panjang, tidak melalui aliran bola dari kaki ke kaki seperti saat melumat Swedia. "Kami jalankan tugas dengan baik, tetapi semuanya baru diperhitungkan sejak perempat final," ujar Torres.
Lima dari 12 kali Piala Eropa, Spanyol selalu kandas di perempat final. Untuk melawan Yunani, Pelatih Spanyol Luis Aragones mengaku akan menurunkan para pemain lapis keduanya. Partai melawan Yunani tak ada pengaruhnya sama sekali. Spanyol tetap juara grup, menang atau kalah, dan Yunani tetap tersingkir.
Â
"Sweden Love Spain"Â
Pada laga dini hari kemarin, striker Ibrahimovic hanya tampil setengah waktu permainan karena cedera lututnya kambuh. Merasa timnya harus melakoni duel lawan Rusia untuk penentu ke perempat final, Pelatih Swedia Lars Lagerback menarik Ibrahimovic agar tidak cedera lebih parah. Ia memastikan, striker Inter Milan itu bakal fit pada partai krusial melawan Rusia.
Swedia menurunkan dua pemain pelapis pada posisi bek kanan, Fredrik Stoor, dan gelandang kanan Johan Elmander. Elmander sempat menusuk ke jantung pertahanan dan melepaskan tembakan yang melebar tipis. "Spanyol sedikit lebih alot daripada saat kami hadapi di kualifikasi di Stockhlom (yang dimenangkan Swedia 2-0). Saya akui, mereka lebih baik sepanjang 90 menit permainan," kata Elmander yang dikutip situs resmi Euro 2008.
Kendati kalah, suporter Swedia tidak marah. Mereka tidak kelihatan bersedih saat menunggu datangnya kereta di Stasiun Innsbruck. Sebagian mereka bernyanyi, sebagian lainnya bermain bola. Sebelumnya, di dalam stadion saat laga berlangsung, salah satu spanduk mereka berbunyi, "Sweden Love Spain".
Â
Â
Â
Â