Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pertemuan Pertama

14 Januari 2010   06:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:28 262 0
"Wah rapi kali kalian berdua, mank pada mau kemana?" Tanya Yogi yang baru datang dari Bantul tempat eyanknya kepada Tri dan Bobby, yang lagi asik berdandan ria.
"Ini Tri ngajak ketemuan sama temannya cewek. Katanya sich kenal dengan itu cewek waktu dipesta ultah temannya kemaren."
"Wah hebat lu Tri, aku kira kamu suka sesama ternyata kamu masih normal to."
"Enak adja ni anak ngomong. Mau iut nggak? Biar sekalian kau kenalin." Ajak Tri ke Yogi
"Nggak ach, masih capek aku. TAdi tempat eyank bantu-bantu bersihin kebun."
"gtu ya, padahal kalo kamu ikut bakalan tambah rame."
"Nggak ach, alin kali adja. Eh Ongkeng mana? Aku mau ngambil flash ku sama dia."
"Nggak tahu juga aku, tadi malam dia bilang ada urusan dikontor. Tapi sampai sekarang belum pulang-pulang juga."
"Wah padahal aku mau download materi kulaih besok diinternet. Kamu ada flash nggak? Tanya Yogi ke Tri
"Ada noch diatas galon" JAwab Tri sambil menunjuk kearah flash disk
"Ya udah aku pakai dulu ya." ucap Yogi sambil pergi meninggalkan Bobby dan tri yang masih asik didepan kaca.

Senyumlah pada semua orang, tapi hatimu jangan.
Tib-tiba Hp tri berbunyi

"Wah ringtone hp mu jadul banget bro." Ejek bobby
"Dah nggak usah cerewet yang penting ada pulsanya." jawab Tri sekenanya sambil membaca sms yang masuk ke hpnya

"Fren dimana? Ni aku sama Ida sudah di amplas"

"Sms dari Devi nich, katanya dia sudah samapi amplas."
"Ya udah, berangkat sekarang adja."

"Iya Dev, tunggu bentar aku sama temanku bentar lagi sampai sana." devi

Bagai mengejar harta karun yang super banyak. Tri dan Bobby bergegas menuju amplas, biar bisa bertemu dengan Ida dan Devi. Berpacu dengan motor supra X KH 3900 FL mereka berdua melintasi kota jogja yang entah kenapa hari itu terasa padat benget jalannya. Apa gara-gara hari libur para penghuni kota jogja pada jalan keluar semua ya. Kaya orang mau demo adja. Mana didaerah Gejayan dibikin satu arah lagi gara-gara ada pesta walah dalah tambah macet mbak yu.

Akhirnya dengan perjuangan yang cukup berat dan melelahkan mereka berdua akhirnya sampai juga walau harus kehilangan bau parfum yang disemprot tadi pagi, dan sekarang berganti dengan bau asap yang sungguh menyesakkan dada. Mana tadi waktu berangkat lupa bawa tas dandan untuk kaum hadam, cowokan juga harus bisa selau tampil keren. Biar para cewek lengket kaya prangko.

"Mereka berdua dimana bro?" Tanya Bobby ke Tri
"Bentar ini juga baru mau aku sms."

"Eh kalian berdua dimana? Aku sama Bobby sudah sampai amplas."

"Sip sukses terkirim, tinggal tungga balasnnya adja."
"Eh bro mank anaknya cantik po? tanya bobby penasaran.
"Kalo Ida lumayan lah, standar cewek biasa. Lo Devi aku nggak tahu, cos belum pernah ketemu dia."
"Owh gtu, jangan-jangan jelek kaya kamu."
"Panjul lu, ngejekin orang mulu."

Senyumlah pada semua orang, tapi hatimu jangan.

"Wah diganti donk boy ringtonenya nggak asik banget lu,"
"Ini tanda cinta kita dengan Indonesia.
"Terserang adjalah hp hp mu juga"

"Aku sama ida ada didepan gramedia, kesini adja. Aku yang pakai baju biru celana jeans"

"Bro, mereka berdua ada didepan gramed ayo kesana."
"iya,,,"

Wah nggak sabar nich pengen ketemu ida lagi, ungkap Tri dalam hatinya. Padal baru kemaren ketemu ketemu ida. Tapi wajah ida yang cantik mirip banget dengan teman waktu dia kecil, makanya ketika bertemu dengan Ida dia merasa cinta dia yang lalu hidup kembali.

Luayang jauh juga perjalanan ketempat Ida dan Devi, mana ini plasa cuma pakai eskaltor lagi nggak ada liftnya. Jadinya rada nggak praktis gtu lho.

Setiba dilantai empat tempat Ida dan Devi menunggu, Bobby dan Tri rada binggung mencari mereka. Maklum hari minggu jadi suasana mall sedikit lebih rame dari pada biasanya.

Setelah beberapa menit mencari, Bobby sepertinya menemukan orang yang dia cari ditengah keramaian dari tadi. Jangan-jangan dia salah orang kali, pikir dia dalam hati. Maklum dia rada pang ling (kaget .red) ngeliat cewek yang pakai baju merah celana jeans yang sedang menunggu di depan gramed itu ternyata mirip banget dengan orang yang sempat dia taksir dia sewatu SMP. Apa emank cuma sekedar mirip atau jangan-jangan emank dia orangnya? Maklum secara gtu lho Bobby dengan devi orang yang taksir harus berpisah sejak kelas dua SMP. Gara-gara sang cewek mesti pergi berkelana ke provinsi tetangga mengikuti jejak ayahnya yang pindah tugas.

"Bro, anaknya yang itu bukan?" Tanya Bobby ke Tri
"Yang mana?" Jawab Tri sambil terus berusaha fokus mencari
"Itu yang disana? yang pakai baju merah, cewek yang duduk dekat Studio One" Jawab Bobby sambil menunjuk ke arah cewek yang dia maksud.
"Coba adja kita samperin, mataku tiba-tiba perih jadinya nggak bisa ngeliat jelas. Maklum akhir-akhir ini keseringan didepan komputer jadinya ya kaya gini."

Mereka berdua pun berjalan menuju ketempat orang yang dimaksud Bobby, walau agak merasa malu maklum tampang mereka berdua berhasil dirubah oleh suasana macet jogja. Yang sebelumnya bermandikan minyak wangi yang baunya membuat wanita kepayang, berganti jadi bau asap bercampur dengan sedikit ramuan dari air keringat yang berhasil dengan sukses membuat wangi-wangian yang harum menyesakan dada.

"Hai Da, dah lama menungguya? Maaf ya tadi kena macet dijalan." Sapa Tri kepada cewek yang duduk disampin cewek baju merah celana jeans yang memang tu Devi.
"Owh  iya tri nggak apa-apa lagian kami juga baru sampai kok." Eh duduk, duduk" Ucap Ida mempersilahkan tri dan Bobby duduk
"Eh kenlain nich Bobby teman satu kos ku, bob kenalin ini Ida teman yang aku ceritain tadi."
"Bobby"
"Ida"
"Kalo teman mu ini siapa namanya Da?" Tanya Tri
"kenalin ini Devi, masih ingat nggak waktu dipesta kemaren? yang manggi l-manggil aku ya si nyonya tua ini"
"Ye enak adja lu dipanggil nyonya tua, mentang-mentang aku cerewet. Gini-gini juga masih fesh tahu." JAwab Devi sambil nyengir.

Maklum baru kenal jadi sama-sama pada kikuk, jadinya hanya sekedar nanya-nanya hal yang termasuk dalam kretiria standar perkenalan. Question about, where do yo collage? Semster brp? jurusan apa? hobby kamu apa? Walau kadang-kadang ada yang tetap saling ejek untuk mencairkan situasi biar nggak cuma duduk diam dengar.

Ketika bertemu dengan Devi, jantung bobby serasa berdetak lebih cepat. ternyata benar, Devi yang dia lihat didepan matanya itu Devi teman dia waktu SMP yang sempat dia taksir. Waduh mati gaya aku pikir Bobby dalam hati, dia masih ingat aku nggak ya setelah sekia lama berpisah? Jangan-jangan dia sudah lupa dengan aku. Kok bisa bertemu seperti ini ya? Jangan-jangan ini takdir Allah untuk mempersatukan cintaku dengan dirinya yang sempat terpisah oleh jarak. Cieh ehem-ehem.

"Woi bro, lu kenapa? Kok senyum-senyum sendiri? Lo kesambet atau apa? Perasaan di mall nggak ada setan dan teman-temannya dweah? Apa jangan-jangan kamu lupa minum obet ya tadi pagi"
"Panjul lho, emank aku apaan."
"Ye kagak nyadar ni anak dari tadi senyam senyum sendiri"
"Gtu ya, wah jadi terharu saya. Ternyata aku jadi seperti selebritis. Aku diperhatiin" JAwab Bobby sedikit grogi gara-gara dia sekarang bertemu lagi dengan orang yang sempat dia sayang dimasa lalu.
"Iya selebritis, kelas SLB" celetuk Devi

Gelak tawa dari tri, Ida, dan Devi mencairkan suasana yang sempat kiku gara-gara masih pada malu buat saling ngobrol.

"Ye parah nich, ach aku ngambek. Aku pulang adja' Ucap bobby sambil bergaya seperti anak kecil yang lagi ngambek
"Cup cup cup, dunk dedenya ngambek? Jangan ngembek donk ntar cakepnya keluar."
Bobby pun tersenyum gara-gara dibilang cakep
"Iya, cakepnya keluar jadinya tinggal jelekny adja." Celetuk Devi lagi

Sontak suara tawa kembali pecah, apalagi melihat tingkah Bobby yang menirukan gaya anak kecil yang lagi ngambek.

"Wah puas-puas nich, ya allah mimpi apa aku tadi malam sehingga aku dilecehkan seperti ini."
"Lu mimpi basah kali tadi malam."
"Mimpi basah, mimpi basah. Mank gw mimpi nyemplung dikolam. Eh beli es krim yu" Ajak bobby kepada teman-temannya "Perasaan dipojok sana ada yang jual es krim dweah. Gimana mau nggak?"

"Ayo mumpung bos Bobby lagi banyak duit," kata tri mengiyakan
"Nggak dech lain kali adja, aku sama Devi mau balik kos dulu sudah sore hampir magrib soalnya." Jawab Ida
"Gtu ya, beli adja dulu ntar sambil makan dijalan."
"Nggak kok, nggak usah repot-repot." jawab ida dengan lembut
"ya udah dweah ngak apa-apa. Btw kalian kesini naik apa?."
"Tadi aku pinjem motor teman kesini, makanya nggak enak lama-lama minjemnya."
"Owh gtu to." Jawab Tri mengiyakan "Eh kapan-kapan leh maen kekos mu nggak?"
"Iya maen adja, kos kami daerah janti. Pi lo maen bawa makanan ya hehehe." JAwab Devi
"Iya, tinggal bilang berapa bungkus adja."
"Ye ntar malah dibawain bungkuisnya doank." Celetuk Devi
"Eh aku sama Devi balik dulu ya, makasih ya."
"Kami kali yang harusnya bilang terima kasih. HAti-hati dijalan adja ya"
"Yupy." jawab devi sembali berjalan meninggalkan Tri dan bobby yang masih setia duduk didepan gramedia melihat detik-detik kepergian devi dan ida.

"Gimana bro cantik nggak?" Tanya tri
"Lumayan sich bro" jawab Bobby sekenanya padahal dia penasaran banget dengan sosok Devi yang mirip banget dengan mantan pujaannya waktu di SMP
"Ye lumayan, gtu-gtu juga kamu naksir kayaknya sama Devi."
"Alah apaan sich loe, kamu kali yang naksir dengn Ida."
"Gimana ya???"
"Cieh cinta at the first look ni ye"
"au dech, eh pulang yu. Laper gw pengen makan."
"Ayo gw juga sudah laper dari tadi malahan"
"Eh traktir gw donk," pinta tri
"Ye enak adja, lagi kanker ini."
"Lah tadi ada duit buat beliin mereka es krim masa gw nggak."
"Beda boy, mereka enak kalo dilihat. Makanya gw mau beliin mereka. Nah kalo elu, sepet gw hehehhe."
"Panjul lho"
"Yoch turun, dah laper gw"
"Bentar-bentar ada sms" Kata tri sambil mengambil hp dari kantong dia.

"Bro, lu ma bobby kapan balik? sekalian beliin makan ya. Pecel lele adja. Ntar gw ganti dikos."

"Sms siapa tri?" Tanya bobby penasaran
"Sms dari Ongkeng,katanya mau nitip dibeliin makan."
"Kebiasaan tu anak, ayo pulang."
"ok's" jawab tri sambil membalas sms dari ongkeng and ngirim sms ke Ida ngucapin terima kasih karena udah mau ketemu hari ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun