Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Menebak Hubungan SBY-Mega, Jika AHY Gantikan Menteri dari PDIP

4 Juli 2020   11:03 Diperbarui: 4 Juli 2020   11:01 2482 17
waktu bekakangan, isu reshuffle kabinet menjadi topik yang paling hangat dibicarakan, terutama tentu saja di kalangan elite partai politik.

Boleh jadi, mereka (Baca : para menteri dan partai politik yang terlibat) tengah was-was menunggu kepastian nasibnya. Direshuffle atau aman?

Jamak, jika mereka was-was karena posisi menteri tentu saja sangat menguntungkan. Tidak hanya bagi pribadi si menteri, tetapi juga bagi para parpol andai menteri dimaksud berasal dari sana.

Ya, selain mendapatkan segala kemudahan dan fasilitas lainnya, seorang menteri apalagi berasal dari parpol, bisa memanfaatkan posisinya sebagai ajang promosi diri demi mendongkrak popularitas dan elektabilitasnya.

Sebut saja Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Dengan menduduki jabatan menteri, sudah pasti, Ketua Umum Partai Gerindra ini memiliki pangggung guna lebih mendekatkan diri dengan publik.

Jika Prabowo mampu memanfaatkannya dengan baik, bukan mustahil akan mampu mendongkrak popularitas dan elektabilitasnya. Pastinya sangat menguntungkan bagi dia. Apalagi, mantan Danjend Kopasus ini digadang-gadang bakal maju kembali pada Pilpres 2024.

Pun dengan Ketua Umum Golkar yang juga menduduki jabatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Hampir dipastikan bakal memanfaatkan posisinya saat ini guna "promosi" diri. Sama halnya dengan Prabowo, dia juga disebut-sebut akan turut meramaikan Pilpres 2024.

PAN dan Demokrat Gabung Pemerintah?

Kembali, munculnya ancaman reshuffle yang dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada sidang kabinet paripurna, Kamis (18/06/2020). Kemudian unggahan videonya viral saat muncul di akun youtube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/06/2020). Tidak hanya membuat khawatir para menteri yang sedang menjabat, tetapi juga memunculkan beragam spekulasi.

Salah satu spekulasi yang muncul adalah adanya kemungkinan akan masuknya calon anggota kabinet anyar yang datang dari partai oposisi.

Nah, isu ini menarik kita tunggu. Siapa dan partai oposisi mana yang kira-kira akan bergabung dengan koalisi pemerintahan.

Menurut wacana yang berkembang, nama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat disebut-sebut memiliki ketertarikan untuk bergabung dengan PDI Perjuangan dan kawan-kawan sebagai partai pendukung pemerintahan Jokowi.

Jika saja benar, itu artinya akan ada kader dari kedua partai ini masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju (KIM).

PAN kabarnya akan mengandalkan putra Amien Rais, yaitu Mumtaz Raiz sebagai salah seorang calon pembantu Jokowi. Sementara Partai Demokrat sampai saat ini masih terkesan malu-malu.

Tapi, andai saja Demokrat akhirnya bergabung dengan koalisi pemerintahan. Menurut hipotesis sederhana saya, rasanya Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-lah yang akan menjadi calon kuat.

Pasalnya, AHY sebelumnya pernah digadang-gadang bakal masuk dalan jajaran kabinet Jokowi. Sayang, hal itu tak terwujud dan Demokrat pun lebih memilih jadi oposisi.

Jika AHY Gantikan Menteri PDIP

Bukan rahasia umum jika politik itu cair dan dinamis. Dalam politik pula tidak mengenal hukum pasti. Artinya setiap kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk AHY jadi menteri menggantikan salah satu menteri dari PDI Perjuangan.

Benar, kemungkinan ini kesannya terlalu dipaksakan. Tapi, tidak ada salahnya jika kita berandai-andai, bukan?

Jujur, saya pribadi bermimpi jika hal tersebut kejadian. Apa pasal? Tentu saja ingin melihat sikap kedua pentolan di kedua partai dimaksud. Yakni, Megawati Soekarnoputri dan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sebagaimana diketahui, "perang dingin" diantara kedua tokoh politik nasional ini sudah mulai terendus sejak akhir 2003 silam. ketika itu SBY berani memutuskan untuk bersaing dengan Megawati pada Pilpres 2004. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun