Satu lagi ibadah rutin yang kerap kita kerjakan di bulan Ramadhan, yaitu khatam Quran. Untuk bisa mengkhatamkan Al-Quran di bulan Ramadhan, kita sering diajarkan untuk membacanya tiap hari satu juz. Dan dalam setiap harinya, tiap juz tersebut dibagi lagi dalam lima bagian yang kita baca tiap selesai mendirikan shalat lima waktu. Ini memang cukup meringankan.
Masalahnya, apakah kita benar-benar bisa mengkhatamkan satu Quran dengan metode ini? Apalagi kaum wanita yang masih subur pastinya jumlah hari saat ia bisa membaca Al-Quran tidak genap 30 hari.
Oleh karena itu, saya dan kawan-kawan sering melaksanakan khataman Quran yang jauh lebih meringankan. Jika cara mengkhatamkan di atas hanya bisa mengkhatamkan Quran sekali pada bulan Ramadhan, maka cara yang biasa kami lakukan justru bisa mengkhatamkan Quran setiap hari. Bagaimanakah caranya?
Kami niatkan mengkhatamkan secara bersama-sama. Berhubung kita wanita, kita kumpulkan sekitar 30 orang wanita yang sedang suci ditambah sepuluh orang yang sedang berhalangan. Tapi kami juga tak perlu berkumpul bersama-sama dalam pengkhatamannya. Jadi dari kejauhan saja, yang penting malam harinya kita seluruhnya dalam waktu yang bersamaan membaca doa khatam Quran karena telah mengkhatamkan secara rembukan.
Jadi kami bagi juz dalam Al-Quran kepada 30 orang wanita yang sedang suci. Jika di hari kemudian sebagian dari 30 kami ada yang datang bulan, maka jatah tersebut dialihkan pada wanita lain yang sebelumnya haidh dan kini telah bersuci. Begitu seterusnya hingga kami bisa mengkhatamkan Quran lebih dari 20 kali. Soal pembagian juz, tiap orang bebas memilihnya. Tidak ada aturan bakunya.
Metode seperti ini selain memudahkan juga membuat kita tambah semangat dalam mengerjakan ibadah-ibadah ritual di bulan Ramadhan.
Ada yang berminat melaksanakannya? Yuk kita kumpulkan 30 orang untuk menghatamkan Quran bersama-sama. Meskipun sudah agak telat, tapi dengan metode ini kita masih bisa mencapai khatam Quran sampai lima kali sampai hari Raya Idul Fithri ketimbang membacanya sendiri dari tanggal satu yang belum tentu kita tuntas mengkhatamkannya.
Fastabiqul Khairaat….
Wassalam
