Tanggal 21 April selalu diperingati sebagai hari Kartini, tokoh emansipasi wanita. Tanggal yang diambil dari hari lahirnya ini lebih banyak diperingati dengan maraknya penggunaan kebaya. Sayangnya, rutinitas peringatan hari Kartini dengan berkebaya tanpa masih kurang disertai karya nyata. Bukti bahwa wanita bukan lagi kaum yang termarginalkan. Bahkan wanita kini sudah banyak yang lebih unggul dari pria.
Kebaya pun sebenarnya berawal dari pakaian perempuan Indonesia pada abad ke-15. Sebelum tahun 1600-an, kebaya di Pulau Jawa dianggap sebagai pakaian suci untuk dikenakan hanya oleh keluarga kerajaan dan bangsawan. Para petani masih harus bertelanjang dada. Dalam perkembangannya, kebaya banyak dipakai wanita Jawa dan hingga kini banyak dipakai pada acara resmi di seluruh Indonesia. Bahkan kebaya kini mulai mencuri perhatian dunia karena bentuknya yang membuat wanita terliahat anggun dan berkepribadian.
Kebaya, jika ia longgar maka sangat memenuhi persyaratannya sebagai pakaian emansipasi wanita Indonesia. Sayangnya, kebaya yang digunakan sekarang, yang juga sering dipakai saat peringatan hari Kartini, justru sangat ketat, membentuk lekuk tubuh, bahkan sesak di badan. Sehingga kebaya yang dipakai membuatnya tidak bisa bergerak cepat dan lincah.