Dampak Kurang Tidur terhadap Kesehatan Mental
Kurangnya waktu tidur mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, terutama hormon kortisol yang terkait dengan stres. Ketika kita kurang tidur, kadar kortisol cenderung meningkat, membuat kita merasa lebih cemas dan mudah tersinggung. Selain itu, kurang tidur juga menghambat konsolidasi memori dan mengganggu proses berpikir, sehingga memicu perasaan frustrasi dan kesulitan dalam mengatasi masalah.
Data dari National Sleep Foundation menunjukkan bahwa individu yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko 40% lebih tinggi mengalami depresi dibandingkan mereka yang tidur 7-9 jam. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan mental. Kurang tidur juga dapat memperburuk gejala gangguan mental yang sudah ada, seperti gangguan bipolar dan ADHD.
Mekanisme Biologis di Baliknya
Selama tidur, otak melakukan proses pembersihan dan perbaikan. Kurangnya tidur dapat mengganggu proses ini, sehingga menyebabkan penumpukan protein-protein berbahaya yang dapat merusak sel-sel otak. Selain itu, kurang tidur juga mengganggu produksi serotonin, neurotransmitter yang berperan dalam mengatur suasana hati. Penurunan kadar serotonin dapat menyebabkan gejala depresi dan kecemasan.