Di era globalisasi yang semakin menghubungkan dunia, budaya lokal sering terancam oleh adopsi tren dan gaya hidup dari luar. Ditengah derasnya pengaruh budaya asing, penting bagi generasi muda untuk terus memahami, menghargai, dan melestarikan kekayaan budaya lokal mereka. Literasi budaya adalah kunci penting dalam membentuk generasi yang tetap menghargai dan mencintai nilai-nilai warisan mereka, meskipun terlibat dalam arus globalisasi. Literasi budaya tidak hanya tentang menyambungkan adat istiadat dan sejarah, tetapi juga mengenali siapa kita sebenarnya, rasa bangga, serta ngerasain konektivitas kita pada norma-norma yang diturunkan dari generasi ke generasi. Artikel ini akan membahas tentang pentingnya literasi budaya bagi pemuda masa kini dan memberikan langkah-langkah praktis untuk menjaga kelestarian dan relevansi budaya lokal.
pentingnya literasi budaya di era global
Literasi budaya melibatkan pengetahuan tentang tradisi, bahasa, seni, dan sejarah lokal. Dengan memiliki literasi budaya yang kuat, generasi muda dapat memahami dengan lebih baik identitas bangsanya sambil lebih siap menghadapi dampak globalisasi. Menurut Hobsbawm (1990), identitas budaya memberikan individu rasa memiliki dan tujuan dalam komunitas mereka, sehingga menumbuhkan solidaritas dan kohesi sosial. Ini sangat penting di tengah gelombang homogenisasi budaya yang sering kali mengikis kekhasan lokal. Pemuda yang literat budaya dapat menghargai nilai-nilai asli serta memiliki kemampuan untuk beradaptasi secara kritis terhadap budaya asing. Tanpa pemahaman ini, mereka berisiko kehilangan identitas lokal dan hanya menjadi konsumen budaya global, tanpa saringan nilai yang jelas.