Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Mengembangkan Retorika: Pentingnya Bahasa Baku dan Data Faktual

29 Mei 2024   10:46 Diperbarui: 29 Mei 2024   10:52 42 0
Oleh: Syamsul Yakin dan Salsa Ramadhani
Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Syarif  Hidayatullah Jakarta

Setidaknya ada tiga hal yang harus diingat ketika mengembangkan retorika komunikasi lisan dan tulisan. Pertama, Anda harus menggunakan bahasa yang baku atau baku. Standar bahasanya adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Forum resmi biasanya menggunakan bahasa standar.

Hanya perlu diperhatikan di sini bahwa bahasa asing dapat digunakan sebagai selingan dalam komunikasi apa pun, baik lisan maupun tulisan. Tujuannya untuk memberikan kepercayaan masyarakat. Bahasa gaul atau bahasa daerah terkadang penting dan penting juga untuk dipelajari satu atau dua kali. Tujuannya adalah untuk mendekatkan audiens kepada pembicara dan menggunakan lawakan atau gurauan sebagai pemecah kebekuan.

Kedua, informasi transmisi harus berupa data. Informasi adalah fakta mentah. Sedangkan fakta adalah segala sesuatu yang dirasakan oleh indera manusia, ada dan nyata. Data dapat berupa simbol, angka, dan kata.

Berbasis data berarti materi atau topik berdasarkan fakta. Setiap fakta biasanya dapat diverifikasi bersama.

Ketiga adalah penelitian ilmiah yang diawali dengan pengumpulan data, analisis, dan penarikan kesimpulan. Misalnya saja hasil penelitian mengenai jumlah penduduk Indonesia, rasio laki-laki terhadap perempuan, pendidikan, pendapatan per kapita, dan masih banyak lagi.


Merupakan pengembangan bahasa komunikatif yang secara teoritis dapat dipelajari dan dipraktikkan berulang kali dan teratur.*.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun