Nanoteknologi adalah bidang pembelajaran yang mempunyai prospek yang bagus untuk abad ke-21 ini, tema ini ternyata lahir dari sebuah mimpi dan imajinasi seseorang yang penasaran dengan bagaimana dapat terjadinya suatu hal yang ada di dunia ini. Â Â Bidang Nanoteknologi ini biasa di artikan sebagai pemahaman, pengontrolan dan manipulasi dari suatu bahan/partikel yang berukuran sangat kecil dengan satuan skala nanometer (1nm = 10-9m). Kata dari "Nano" dari Nanoteknologi sendiri itu berasal dari bahasa yunani yaitu "nanos" yang berarti kecil / kerdil. Bidang Nanoteknologi ini bukanlah bidang yang baru, konsep ini ternyata sudah ada dari tahun 1925 yang pertamakali diusulkan oleh Ridhard Zsigmondy. Dia menjelaskan kalau kata "nanometer" merupakan cara eksplisit untuk mengkarakterisasi suatu ukuran dari partikel dan dia juga merupakan orang pertama yang menggunakan mikroskop untuk mengukur ukuran partikel, seperti koloid emas. Dua metode utama yang digunakan dalam nanoteknologi adalah pendekatan "bottom-up" dan pendekatan "top-down". Dalam pendekatan "bottom-up", berbagai jenis bahan dan instrumen terdiri dari berbagai jenis komponen molekuler yang bergabung secara kimia berdasarkan mekanisme pengenalan molekuler. Sedangkan dalam pendekatan "top-down", berbagai objek nano dibuat dari berbagai jenis komponen tanpa kontrol pada tingkat atom. Ketika bahan dikurangi menjadi skala nano, mereka dapat menunjukkan perbedaan sifat dibandingkan dengan sifat makro yang mereka miliki, sehingga memungkinkan aplikasi unik.