Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Gadis Pembuka Pintu-Pengalaman (tugas Bahasa Indonesia)

26 Mei 2011   02:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:13 224 0
Pada waktu itu, tepatnya hari Sabtu, pukul 15.20 sore, yang dimana merupakan jadwal perpulangan kami sebagai siswa-siswi yang bersekolah asrama. Perasaan lega memenuhi hatiku karena saya akan pulang sekaligus bertemu dengan keluarga yang kebetulan hari ini berkumpul di rumah.

Maklum saja, sebagian besar keluargaku tidak tinggal bersama kami di kota ini karena saudara-saudariku ada yang telah berkeluarga dan ibuku sendiri beserta 2 saudara berada di provinsi lain, jadi momen berkumpul seperti ini sangatlah berharga rasanya. Ingin rasanya langsung berada di tengah-tengah keluargaku tercinta.

Sesampai di rumah, aku heran. Pagar rumah tertutup, pintu dan jendela tampak rapat. Langkahku yang mendekati halaman rumah kemudian terhenti karena suara pintu yang terbuka. Seorang gadis yang tak kukenal membukakan pintu untukku. Aku tak menyapa, begitupun dia. Rumah sepi.

Setelah meletakkan semua barang bawaanku, aku mengawali pembicaraan dengan gadis itu dengan menanyakan di mana keluargaku saat ini. Katanya, mereka berangkat ke Makassar pukul 14.oo siang tadi karena ada acara keluarga yang mendadak. Perasaan kecewa sangat dalam kurasakan. Aku kecewa.

Tak ada yang memberitahukan ku mengenai hal ini. Ingin rasanya kutumpahkan seluruh rasa kecewa dan kekesalanku dengan menangis. Hhhh.....

Selang beberapa jam kemudian, Adel, nama gadis pembuka pintu tadi, mengajakku untuk makan malam, aku menjawab dengan malas. Berulangkali ia memanggil, tak pernah kuberi respon yang baik. Mungkin karena kesal, Adel menarikku menuju ruang makan, aku ikut saja.

Di ruang makan, aku takjub dengan apa yang ia sediakan di atas meja makan. wahh.. gadis yang umurnya sebaya denganku bisa memasak semewah dan selezat ini. Tak hanya itu, ternyata Adel sangat cerewet. Saat makan, ia tak henti-henti berbicara dan bergurau. Mood ku mulai membaik dengan kehadiran Adel di rumah.

Setelah berbincang lama dengan Adel, aku mengetahui bahwa ia merupakan anak dari teman kantor ayahku yang tidak bersekolah lagi dan ia ditugaskan untuk menjaga rumah selama keluargaku berada di Makassar. Senang rasanya mengenal Adel. Ia gadis yang lincah, humoris, dan cerewet.

Sesekali ia memberiku teka-teki maupun pertanyaan yang lucu, yah walaupun beberapa di antaranya kuanggap garing alias tak lucu.

Malam minggu yang pada rencanaku, akan ku habiskan dengan keluarga, kini ku lewati dengan gadis unik ini. Pembicaraan kami tak pernah habis, mulai dari masalah remaja sampai masalah tetangga sebelah rumahpun kami bahas. Sehingga kami lupa akan waktu.

Tak menyesal kembali ke rumah meskipun tidak bertemu dengan keluarga walaupun kebersamaan ku dengan Adel tak lama, namun kami sudah seperti saudara. Rasa kecewa ku berganti dengan rasa senang dan bangga mengenal Adel.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun