Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Jika Bisa Haji Selagi Muda Kenapa Harus Tunggu Lansia?

7 Oktober 2020   23:55 Diperbarui: 7 Oktober 2020   23:59 173 4
Sebagai salah satu rukun islam, haji harus ditunaikan. Menunaikan haji berarti menyempurnakan rukun islam. Oleh karena itu bisa menunaikan haji adalah impian dan harapan bagi setiap pemeluk agama islam. Namun di Indonesia menunaikan haji tidak hanya menjalankan syariat Islam. Di beberapa daerah, menunikan haji tidak terlepas dari tradisi, antara lain :

  1. Di Aceh, tradisi yang mengiringi menunikan haji disebut peusijuek. Tradisi ini dilakukan ketika akan melepas calon jamaah haji ke tanah suci. Sejumlah dedaunan yang telah disatukan dicelupkan ke wadah yang berisi air. Setelah itu lalu dipercikkan kepada calon jamaah haji. Peusijeuk artinya mendinginkan atau menenangkan hati.
  2. Di Sumatera Utara, dikenal tradisi tepung tawar. Tepung tawar berasal dari tepung beras yang dicampur dengan air. Tepung tawar ditepuk-tepukkan pada punggung telapak tangan, lalu calon jamaah haji diperciki air mawar.
  3. Di Cirebon, dikenal tradisi gentongan haji. Di depan rumah calon jamaah haji diletakkan gentong yang berisi air minum. Disampingnya disediakan gayung berupa centong kayu dan 2 buah gelas. Gentong tersebut ditutup dengan tudung saji yang bentuknya seperti kerucut. Gentong akan dibiarkan selama 24 jam di luar, serta isinya selalu diisi jika habis. Gentong akan dibawa masuk setelah jamaah haji sudah pulang dari tanah suci.
  4. Di Lombok, dikenal tradisi klansan. Klansan adalah tenda yang dibuat di depan rumah calon jamaah haji. Klansan dibuat dari bambu sebagai tiangnya dan daun kelapa sebagai atapnya. Pembuatan klansan dilakukan secara bergotong royong oleh warga.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun